Berita Pendidikan
ISI Surakarta Mewisuda 287 Sarjana, 101 Wisudawan Lulus Cumlaude
Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mewisuda 287 sarjana, sarjana Terapan, Magister dan Doktor di Pendhapa KGPH Djojokusumo ISI Surakarta.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mewisuda 287 sarjana, sarjana Terapan, Magister dan Doktor di Pendhapa KGPH Djojokusumo ISI Surakarta, Rabu (24/4/2024).
Wisuda kali ini terdapat wisudawan Program Studi di Luar Domisili (PDD) ISI SOLO Embrio Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Sulawesi Selatan sejumlah 3 orang yang terdiri atas 1 orang wisudawan program studi Teater, 1 orang wisudawan program studi Desain Interior, dan 1 orang wisudawan program studi Film dan Televisi.
Secara umum, masa studi wisudawan tercepat untuk program sarjana 3 tahun 4 bulan, program sarjana terapan adalah 4 tahun 2 bulan, program magister 1 tahun 11 bulan, dan program doktor 2 tahun 2 bulan.
Baca juga: Siap Hadapi Dunia Kerja, Calon Wisudawan Unikal Dapat Pembekalan
Perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi wisudawan program sarjana 3.88, program sarjana terapan 3.82, program magister 3.88, dan program doktor 3.97.
Mahasiswa yang pernah menerima beasiswa dan diwisuda pada saat ini sejumlah 79 orang.
Rektor Dr. Nyoman Sukerna, menyampaikan dari 287 wisudawan, terdapat 101 wisudawan dengan predikat istimewa atau cumlaude.
Pada kesempatan itu, Nyoman melakukan pengalungan samir kepada wisudawan.
"ISI Surakarta menyelenggarakan acara wisuda periode pertama 2024 sarjana terapan, sarjana magister dan doktor ada 287 wisudawan dari D4, S1, S2, S3 dari jumlah tersebut ada 101 yang cumlaude," kata Nyoman.
Nyoman mengatakan, prestasi membanggakan dari para wisudawan ini perlu disampaikan ke masyarakat luas sebagai pertanggungjawaban pihaknya dalam melayani masyarakat di bidang pendidikan.
"Sekaligus pihaknya menyampaikan bahwa kuliah seni itu bisa lulus cepat dengan nilai yang memuaskan, tidak seperti stigma yang selama ini salah, kuliahnya lama, dan susah lulusnya,” tegas Rektor.
Nyoman mengatakan akhir-akhir ini bangsa Indonesia memerlukan para pemikir, pengembang dan pelestari budaya. Oleh sebab itu lulusan ISI Surakarta diharapkan dapat mengisi kebutuhan itu.
"Dengan demikian kehidupan bangsa tidak menjadi kering karena estetika disamping logika dan etika melengkapi lulusan ISI Surakarta," imbuhnya.
Nyoman mengatakan ISI Surakarta fokus pada pendidikan yang berkualitas dan inovasi dalam seni dan ilmu pengetahuan, berkomitmen untuk terus mendorong keunggulan dalam semua bidang dan mempersiapkan lulusan untuk menghadapi tantangan dunia nyata.
Sebagai lulusan ISI Surakarta, kata Nyoman memiliki tanggung jawab untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, seni, dan ilmu pengetahuan.
"Saat ini, dunia membutuhkan lebih banyak orang yang memiliki pemahaman mendalam tentang seni, budaya, dan ilmu pengetahuan. Para wisudawan -memiliki peran penting dalam mewujudkan perubahan positif dalam masyarakat."
"Saya mendorong Anda untuk terus berinovasi, terus belajar, dan memanfaatkan pengetahuan serta keterampilan wisudawan untuk menciptakan dampak positif dalam dunia ini," pesannya kepada para wisudawan.
Sampai saat ini, jumlah lulusan Ahli Madya, Seniman Karawitan, Sarjana Seni, Sarjana Terapan Seni, Magister, dan Doktor dihitung semenjak masih berstatus ASKI, STSI, dan ISI Solo, adalah sebanyak 8.137 orang.
Sementara itu, Riska Aulia Junisa salah satu wisudawan terbaik mengaku senang bisa lulus dari ISI Surakarta. Mahasiswi asal Bandung itu mengaku mendapatkan banyak pembelajaran di ISI.
Baca juga: Hadiri Wisuda Ponpes Al-Husaini, Ini Pesan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq untuk Wisudawan
"Sangat menyenangkan berkuliah di ISI Surakarta selain mendapatkan ilmu tentu juga banyak pengalaman. Kedepannya saya mau lanjut ke dunia kerja dan mengaplikasikan budaya-budaya ya saya pelajari di ISI Surakarta," kata dia.
Riska mengaku kebudayaan di Kota Solo memang cukup banyak dan khas sehingga bisa banyak dipelajari. "Kota Solo memang kebudayaannya khas, ada wayang batik yang lebih luas dan lebih kental," tutupnya. (uti)
Robertus Aji, Rektor Baru SCU Beberkan Komitmen untuk Bawa Kampus Menuju 'Joyful Futures' |
![]() |
---|
PTMB 2025 Soegijapranata Catholic University Hadirkan Suasana Kekeluargaan Antar Fakultas |
![]() |
---|
Waduh! Riset Profesor Asing Ungkap Praktik Serangan Fajar Jadi Penyebab Korupsi Masif di Indonesia |
![]() |
---|
Cerita Prof Juhadi, Dosen Unnes yang Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Longsor berbasis Android |
![]() |
---|
Guru Besar Baru Unissula, Prof Imam Kusmaryono Tekankan Pentingnya Reformasi Pendidikan Matematika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.