Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Wajib Halal 2024, UMKM Deswita Batang Siapkan Produk Berkualitas

Program Wajib Halal Oktober 2024 telah memasuki tahap krusial bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Batang.

Penulis: dina indriani | Editor: raka f pujangga
dok Diskominfo Batang
Sosialisasi sertifikasi produk halal, di Desa Wisata Kuripan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Minggu (5/5/2024). 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Program Wajib Halal Oktober 2024 telah memasuki tahap krusial bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Batang.

Satuan Tugas Garazawa Kementerian Agama (Kemenag) Batang memberikan pendampingan intensif kepada produk-produk dari dua Desa Wisata, yaitu Kuripan Subah dan Ngadirejo Reban, untuk mendapatkan sertifikasi halal.

Baca juga: Dukung Desa Wisata Halal, UIN Saizu Dampingi Sertifikasi Halal 13 Desa Wisata di Banyumas Raya

Inisiatif ini merupakan bagian dari program nasional yang melibatkan lebih dari 3 ribu Deswita di seluruh Indonesia.

Khusus di Kabupaten Batang digelar di dua titik, yakni Desa Wisata Kuripan Subah dan Ekowisata Desa Ngadirejo Reban.

Para pendamping produk halal yang hadir sekaligus membuka layanan pendaftaran di lokasi kepada para pelaku UMKM.

Kasubag Tata Usaha Kantor Kemenag Batang, selaku Ketua Satgas Halal Sodikin menyampaikan sosialisasi ini sangat penting, karena sebagai kesempatan terakhir kepada semua UMKM untuk mendapatkan pelayanan gratis dalam pengurusan sertifikat halal.

“Sebab setelah Oktober 2024, akan diberlakukan wajib sertifikasi halal bagi semua produk secara berbayar. Bagi yang tidak mangurus, maka produk usahanya akan dikategorikan sebagai produk tidak halal,” tuturnya, saat menggelar sosialisasi sertifikasi produk halal, di Desa Wisata Kuripan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Minggu (5/5/2024).

Baca juga: Hadiri Halal Bihalal IPPK Wonosobo, Bupati Afif Apresiasi Pengabdian Guru

Sementara itu, Pj Kepala Desa Ngadirejo Iwan berharap, kedepan Kemenag untuk bersinergi lebih erat lagi, agar semua UMKM di desa setempat dan sekitar mendapatkan pelayanan halal gratis.

“Dipilihnya dua desa tersebut karena merupakan desa dengan pelaku UKMK terbanyak yang telah mengurus sertifikasi halal, keduanya rintisan desa wisata yang sangat pontensial untuk dikembangkan,” pungkasnya. (din)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved