Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

650 Hektar Sawah di Banyumas Terserang Hama Wereng, Petani Sedih: Kosong Tidak Ada Berasnya

Lahan pertanian sawah seluas 650,5 hektar di Banyumas rusak lantaran diserang hama wereng

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
Kondisi lahan pertanian sawah terjadi di Desa Karangrau, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas yang rusak karena hama wereng, Kamis (9/5/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Lahan pertanian sawah seluas 650,5 hektar di Banyumas rusak lantaran diserang hama wereng

Rusaknya lahan pertanian sawah terjadi di Desa Karangrau, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas

Hal itu seperti yang dirasakan oleh petani Sairan (72) lahan seluas 2.100 meter persegi tidak bisa dipanen lantaran diserang hama wereng.

"Saya punya sawah 150 ubin (2.100 meter persegi). Biasanya bisa panen 1,5 ton gabah. 

Sekarang ini semua terkena wereng, tidak ada yang bisa dipanen, tidak ada berasnya, kosong dan gagal panen ini," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (9/5/2024).

Baca juga: Kasus Pembunuhan Subang Makin Terang Benderang, Rekaman CCTV Tetangga Diambil Bhabinkamtibmas

Baca juga: Viral Suami Istri Jalan Kaki dari Jogja Menuju Tegal Bawa Bayi Usia Satu Minggu

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas, Jaka Budi Santosa mengatakan sejak awal tahun sampai saat ini terdapat 650,5 hektar sawah di Banyumas yang diserang wereng. 

Akan tetapi tidak semua petani yang mengalami kejadian tersebut terdampak gagal panen. 

"Semua sudah dikendalikan, sudah ditangani dan dilakukan gerakan pengendalian. 

Bahkan kemarin sama Pak Pj Bupati di Wlahar Kulon, Patikraja tidak ada yang puso, puso itu gagal panen akibat hama atau penyakit atau dampak iklim," terangnya. 

Pihaknya juga telah membentuk tim yang terdiri dari Dinpertan KP Banyumas, Laboratorium Jatilawang khusus hama penyakit, serta Direktorat Pengendalian dari Kementrian Pertanian.

"Setiap hari ada laporannnya, terkait penanganan pengendalian, bahkan sampai ada open kamera," imbuhnya.

Selain membentuk tim, beberapa bantuan obat-obatan juga telah didistribusikan.

"Ada beberapa faktor memang yang mempengaruhi, sebagian besar itu karena tanam tidak serentak.

Artinya sama saja menyediakan makanan hama wereng itu. 

Kalau serentak tanam bareng, ketika panen mereka tidak dapat makanan kan mati, karena mereka berpindah-pindah," katanya. (jti) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved