Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Perawat di Pelosok Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar

Valentinus Jao yang berusia 43 tahun rela berjalan kaki belasan kilometer demi menyelamatkan ibu yang melahirkan bayi kembar.

www.pinterest.com
Ilustrasi bayi kembar 

Selain kisah ibu melahirkan bayi kembar tersebut, Mantri Valens pun memiliki kisah lain yang terjadi empat bulan lalu.

Ada ibu yang akan melahirkan di Kampung Pongyang-Satarmata, Desa Gunung. Ibu tersebut tidak ingin melahirkan di puskesmas atau rumah sakit.

Namun Valens meminta bidan di Pustu Ritapada menjemput ibu itu dengan ambulance. Tak ada penolakan dan ibu itu partus dengan aman.

Masih banyak kisah kemanusiaan yang butuh pengorbanan yang dikerjakan Valens. Ia harus rela jalan kaki karena hanya ada satu mobil ambulance untuk pelayanan Posyandu di Kampung Pongyang-Satarmata.

"Lebih banyak saya dan bidan berjalan kaki dengan jarak tempuh 7-8 kilometer dengan waktu tempuh 4 jam." 

"Jalan raya ke kampung Pongyang-Satarmata tidak bisa dilalui kendaraan roda dua. Kebanyakan penduduk setempat berjalan kaki kalau mau ke pasar atau menuju tempat pelayanan medis untuk berobat." 

“Tahun 2016 lalu, saat ada penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di kampung Pongyang-Satarmata, petugas medis berjalan kaki dengan waktu tempuh 3-4 jam, bahkan, petugas medis, dan saya tidur di kampung tersebut," ujarnya.

"Waktu kasus Covid19 pada 2022, dari Januari-Desember berjalan kaki untuk melakukan vaksin kepada masyarakat." 

"Saya terpanggil mengabdi kepada masyarakat dengan profesi ini. Saya melayani dengan hati dan tulus kepada masyarakat demi kesehatan dan keselamatan mereka. Masih banyak peristiwa pelayanan kemanusiaan di pelosok Manggarai Timur,” jelasnya.

 Awal karier menjadi perawat di NTT

Mantri Valens menceritakan, awal karier menjadi perawat di NTT. Setelah tamat SPK Kupang 2001, ia menjadi tenaga sukarela di Puskesmas Oenlasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada April-Oktober 2001.

Kemudian, ia mengikuti tes PNS dan lulus pada Desember 2001. Kini, Valensi berstatus ASN dan mendapat Surat Keputusan (SK) Penempatan di Pustu di Desa Bes’Ana di Molo Barat.

"Saya mengabdi di sana (TTS) sebagai perawat selama 10 tahun sebelum pindah ke Kabupaten Manggarai Timur," ujarnya.

Tak jauh berbeda dengan di Manggarai, Mantri Valens pun harus penuh pengorbanan selama berkarya di pelosok Kabupaten TTS pada 2001. Ia harus berjalan kaki dengan waktu tempuh 6-8 jam dalam memberikan pelayanan.

"Dan di sana, saya pernah menyeberangi sungai besar bernama Sungai Noelnina. Di Puskesmas Bes’Ana, dari 2001-2011." 

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved