Propam Polresta Cilacap Lakukan Pengecekan Senjata Api Personel, Ada Apa?

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Seusai mengikuti apel pagi, sejumlah anggota Polresta Cilacap dan Polsek jajaran yang memegang senjata api (senpi) dinas diperiksa, Rabu (15/5/2024).

Mereka secara bergantian menjalani pemeriksaan dan pengecekan senpi dinas Polri oleh Propam dan Bagian Logistik Polresta Cilacap.

Wakapolresta Cilacap AKBP Dr Arief Fajar Satria menjgungkapkan bahwa pengecekan secara berkala oleh Propam Polresta Cilacap dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi penyalahgunaan senjata api.

Pemeriksaan senpi juga untuk mengecek kelengkapan surat senjata, kelaikan senjata, kebersihan senjata dan amunisinya.

"Tujuannya untuk memastikan senjata api dinas yang dipegang oleh anggota tetap dalam keadaan terawat dan tidak disalahgunakan," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com

Dikatakan Wakapolresta, apabila surat-surat senpi dalam kondisi mati maka pihaknya akan menyita senpi tersebut untuk sementara waktu dan menjadi sanksi bagi anggotanya.

Lebih lanjut diungkapkan Arief bahwasanya tidak semua personel Polri dapat menggunakan senjata api.

Anggota Polri yang diberi kewenangan memegang senpi dinas harus memenuhi beberapa kriteria dan persyaratan antara lain dinyatakan sehat dan lulus tes psikologi serta mempunyai mental kepribadian yang baik. 

Selain itu, personel yang mendapat prioritas memegang senpi pinjam pakai adalah mereka yang bertugas di bidang operasional.

"Untuk anggota pemegang senpi harus memiliki ketrampilan dalam menggunakan senjata api dan memahami peraturan perundang-undangan yang terkait senjata api," ungkapnya.

Maka dari itu pihaknya pun mewanti-wanti kepada anggotanya agar tidak melakukan pelanggaran dan tidak menyalahgunakan senjata api yang dipegang tersebut.

Pasalnya senjata api dinas yang dipegang anggota Polri berfungsi untuk melindungi masyarakat ketika personel menjalankan tugas menjaga kamtibmas.

"Saya menegaskan kepada anggota, jangan sampai ada penyalahgunaan senjata api seperti menodongkan senjata sembarangan dan melakukan penembakan tanpa prosedur yang benar sehingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa," imbuhnya. (pnk)