Berita Jepara
CARA Jepara Olah Sampah Jadi Cuan dan Berkah bagi Lingkungan
Berbagai elemen di Kabupaten Jepara berkomitmen melakukan pengolahan sampah yang berwawasan lingkungan dan bermanfaat untuk masyarakat
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Berbagai elemen di Kabupaten Jepara berkomitmen melakukan pengolahan sampah yang berwawasan lingkungan dan bermanfaat untuk masyarakat. Sampah tidak menjadi masalah namun jadi berkah.
Diketahui, dari 184 desa di Jepara, hingga kini sudah ada Desa Mandiri Sampah yang tersebar di Kota Ukir.
Yang menggembirakan, aktivitas serupa tak hanya dilakukan di tingkat desa, namun juga sudah masuk ke ruang-ruang sekolah.
Direktur Bank Sampah Induk (BSI) Jepara Anis Surahman menyebutkan bahwa berdasar data yang ia himpun, ada 140 bank sampah tersebar di desa dan sekolah se-Kabupaten Jepara.
Anis mengatakan, BSI Jepara mengupayakan langkah untuk mereduksi sampah.
“Pertama scope kecil dari rumah kita bagaimana mulai dari pemilahan dari rumah, jadi memisahkan sampah yang organik dan anorganik. Nanti kalau scope RT ada bank sampah, kalau desa Bank Sampah Unit. Kami selalu mengedukasi Bank Sampah Unit untuk tidak bosan bergerak. Harapan kami pada pemerintah daerah untuk selalu eksis. Memang menyadarkan masyarakat butuh proses,” ucap Anis, di sela-sela talkshow yang digelar di Radio Kartini, Jepara, Rabu (22/5/2024).
Baca juga: Sampah Ditukar Jadi Emas atau Rupiah? Ini yang Dilakukan Bank Sampah Muria Berseri
Baca juga: Sulap Sampah Jadi Berkah, PLN UIP JBT Berikan Bantuan Program Bank Sampah di Kabupaten Jepara
Terakhir, BSI Jepara telah merancang program yakni Tabung Sampah jadi Emas.
"Program ini bekerja sama dengan PT Pegadaian yang memungkinkan tabungan sampah dikonversi menjadi emas," ujarnya.
Pengelolaan sampah di Jepara telah diakui melalui perolehan penghargaan Adipura sebanyak 16 kali.
Hal ini menunjukkan kesadaran masyakarat terhadap kebersihan cukup tinggi.
Walau begitu, kepedulian masyarakat masih perlu ditingkatkan.
Ketua DPRD Kabupaten Jepara Haizul Ma’arif mengatakan memang perlu dibangun kesesuaian antara perolehan penghargaan dan perilaku masyarakat.
“Seiring dengan perolehan Adipura bahkan Adipura Kencana harus seiring dengan kesadaran pengelolaan sampah di Kabuaten Jepara. Kalau tidak maka akan terjadi ketidaksesuaian perilaku dan penghargaan,” kata Gus Haiz, panggilan akrabnya.
Gus Haiz menambahkan ada tiga upaya yang efektif dalam pengolahan sampah. Yakni mengintegrasikan pendidikan pengelolaan sampah di sekolah.
Tidak hanya mengajarkan membuang sampah pada tempatnya tapi juga bagaimana mengolah dan menggunakan kembali sampah yang telah dibuang.
RMI PWNU Jateng Gelar Pekan Madaris NU Pertama se-Indonesia, Ribuan Guru dan Santri Kumpul di Jepara |
![]() |
---|
26 Pegawai Pemkab Jepara Mulai Rebut Peluang Punya Rumah Sendiri Lewat Program Subsidi |
![]() |
---|
DLH Jepara Pastikan PT HWI Tertib Kelola Limbah, Tak Ditemukan Pelanggaran di Lapangan |
![]() |
---|
Lomba Masak Ikan Jadi Panggung Kampanye Gemarikan di Jepara |
![]() |
---|
6 Siswa Sekolah Rakyat Jepara Pulang Sebelum 2 Pekan, Faktor Psikologis Jadi Alasan Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.