Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Cirebon

BERITA LENGKAP : Kasus Pembunuhan Vina Makin Rumit dan Bermunculan Banyak Saksi

Polda Jawa Barat meminta keterangan dari produser dan sutradara film Vina Sebelum 7 Hari, Dheeraj Kalwani dan Anggy Umbara

Kolase Tribunjateng
Viral Beredar Rekaman CCTV Disebut Kejadian Pembunuhan Vina Cirebon Tahun 2016, Ini Faktanya 

TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG -- Polda Jawa Barat meminta keterangan dari produser dan sutradara film Vina Sebelum 7 Hari, Dheeraj Kalwani dan Anggy Umbara, terkait kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Anggy dan Dheeraj pun penuhi panggilan di Polda Jabar untuk dimintai keterangan oleh penyidik Ditreskrimum.

Berdasarkan pantauan, dua insan film itu tiba pukul 12.30 WIB, Kamis (6/6). Anggy Umbara mengatakan kedatangannya ke Polda Jabar untuk memenuhi surat pemanggilan dari penyidik.

"Saya dipanggil ke sini sebagai saksi, belum tahu sih (pemeriksaan terkait apa), saya dipanggil saja," ujar Anggy Umbara, dia Polda Jabar, Kamis (6/6).

Anggy mengaku mendapat surat pemanggilan pada 3 Juni 2024. Dalam surat itu, ia dijadwalkan untuk dimintai keterangan pada 6 Juni.

"Suratnya dari tanggal 3 Mei. (Yang dipanggil) saya dan produser sebagai saksi," ucapnya.

Anggy mengaku, ini merupakan kali pertama dinya merasa dipanggil pihak polisi untuk dimintai keterangan seumur hidupnya. "Ini pertama kali dalam hidup saya dipanggil ke kantor polisi untuk diperiksa oleh Polisi," kata pria berusia 43.

Banyak Luka Lebam

Suroto (50) mengungkap kejanggalan pada mayat Vina dan Eki yang ditemukan di Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon, pada 27 Agustus 2016. Pada awal penemuan, Vina dan Eki disebut korban kecelakaan tunggal.

Suroto yang merupakan warga Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, yang turut mengevakuasi tubuh Eki dan Vina, mengungkapkan kejanggalan yang ditemuinya saat itu.

Dia melihat banyaknya luka lebam di tubuh kedua korban, yang diduga akibat tindak kekerasan. "Awalnya saya menyangka itu hanya kecelakaan lalu lintas. Saya tidak mencurigai kejadian tersebut pembunuhan atau apa," kata Suroto saat diwawancarai di Balai Desa Kecomberan, Kamis (6/6/2024).

Selain kondisi mayat, yang membuat Suroto bertanya-tanya adalah sepeda motornya tidak ada kerusakan.

"Tapi pengendara lukanya separah itu dan kondisi wajahnya dalam keadaan hancur, sudah tidak terlihat wajah karena dipenuhi luka," ujar Suroto.

Suroto yang juga mandor di struktur pemerintahan Desa Kecomberan mengaku, saat itu hanya bisa menyimpan kecurigaan. Beberapa hari setelah insiden, ia dipanggil oleh polsek setempat untuk ikut ke SMP N 11 Cirebon dan mengikuti olah tempat kejadian perkara (TKP) di belakang showroom.

Gelar Perkara Khusus

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved