Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Idul Adha 2024

Pelaksanaan Idul Adha di Pondok Shirothol Mustaqim Semarang: Nilai Pengorbanan dan Kepedulian Sosial

Pondok Shirothol Mustaqim di Kota Semarang melaksanaan ibadah salat Id di Hari Raya Idul Adha dengan penuh khidmat, Senin (17/6/2024).

istimewa
Salat Idul Adha di Pondok Shirothol Mustaqim Semarang, Senin (17/6/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Pondok Shirothol Mustaqim di Kota Semarang melaksanaan ibadah salat Id di Hari Raya Idul Adha dengan penuh khidmat, Senin (17/6/2024).

Kegiatan ini dimulai dengan Salat Idul Adha yang diimami dan diisi khotbah oleh Muhammad Muchsin Anshorudin, S.H, M.H, Ketua Biro Pendidikan Agama dan Dakwah DPW LDII Jawa Tengah.

Menurutnya, penyembelihan hewan kurban merupakan perintah Allah sebagaimana tertuang dalam surat Al-Kautsar ayat 2: "Maka sholatlah karena Tuhanmu dan menyembelihlah kurban."

Ibadah ini mengikuti sunnah Nabi Ibrahim Alaihissalam yang rela mengorbankan anaknya, Ismail, sebagai wujud kepatuhan kepada Allah. Peristiwa ini mengajarkan umat Islam tentang ketulusan dan kecintaan kepada Allah, yang harus diwujudkan dalam bentuk pengorbanan untuk memperoleh ridho-Nya.

Dalam khotbahnya, Muhammad Muchsin Anshorudin menekankan pentingnya nilai-nilai keimanan, ketakwaan, dan ketaatan kepada Allah SWT.

Nilai-nilai pengorbanan yang diajarkan Islam harus terus dipelajari, dipahami, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai pribadi hamba Allah, umat Islam mempunyai kewajiban beribadah kepada-Nya dan menjunjung tinggi tata-nilai, norma, etika, dan tata krama yang berlaku, sesuai dasar falsafah negara, yaitu Pancasila.

Pelaksanaan Kurban yang Aman dan Sehat

Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tahun ini berjalan lancar tanpa terkendala oleh wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Panitia pelaksana, terutama Seksi Pengadaan Hewan Kurban, bekerja keras memastikan hewan kurban memenuhi persyaratan kesehatan, kesempurnaan fisik, dan cukup umur sesuai syariat Islam.

Menyembelih hewan kurban adalah amalan ibadah yang amat dicintai Allah. Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah beramal anak Adam dari suatu amalan di hari qurban yang lebih dicintai Allah daripada menyembelih qurban. Sesungguhnya di hari kiamat, hewan kurban akan datang dengan tanduknya, bulunya, dan kuku kakinya. Dan sesungguhnya darah qurban niscaya jatuh di sisi Allah di suatu tempat sebelum darah itu jatuh di tanah, maka bergembiralah kamu sekalian dengan qurban tersebut." (HR. Tirmidzi)

Rasa Kebersamaan dan Solidaritas Sosial

Ibadah kurban memiliki perspektif yang luas dalam memperkuat rasa kebersamaan, tali persaudaraan, kepedulian, dan solidaritas sosial. Pembagian daging kurban kepada yang membutuhkan adalah wujud budi luhur. Firman Allah dalam surat Al-Hajj ayat 36 menyatakan: "...apabila hewan kurban itu telah roboh, maka makanlah sebagian, dan berikanlah kepada orang yang tidak meminta-minta dan orang yang meminta." Rasulullah SAW juga menganjurkan agar daging kurban yang dikonsumsi tidak lebih dari sepertiganya, sementara dua pertiganya disedekahkan kepada yang membutuhkan (HR. Abu Dawud).

Perayaan Idul Adha di Pondok Shirothol Mustaqim, Semarang, tidak hanya sebagai wujud ketaatan kepada Allah, tetapi juga sebagai upaya mempererat solidaritas sosial dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Walaupun Allah telah menjanjikan pahala besar bagi hamba hambanya yang telah dapat menunaikan ibadah kurban, namun sebagai umat yang senantiasa pandai mensyukuri nikmat, hendaknya kita jangan puas dengan apa yang telah dicapai. Di pundak kita masih terpikul kewajiban untuk melanjutkan tugas mulia beribadah kepada Allah sampai akhir hayat kita masing-masing, sesuai firman Allah :  “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu ajal” (QS. Al Hijr : 99)

Oleh karena itu, para jamaah sekalian yang berbahagia, marilah sisa umur yang diberikan oleh Allah kepada diri kita masing-masing, kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memperbanyak amal jariyah kita

Terutama dalam hal pembinaan generasi penerus agar mereka memahami dan bisa mempraktikkan budi pekerti yang luhur/ akhlaqul karimah, alim faqih dan mandiri, sehingga mereka kelak menjadi generasi penerus yang unggul, profesional religius di dalam menghadapi dinamika perubahan zaman yang penuh tantangan dan sekaligus peluang yang bisa dimanfaatkan.

Di samping itu sebagai pribadi-pribadi hamba Allah, marilah kita tertibkan dan kita tingkatkan kewajiban ibadah kita sesuai dengan program yang telah ditetapkan, yaitu :

Imam Sholat dan Khotib : Muhammad Muchsin Anshorudin, S.H, M.H
Imam Sholat dan Khotib : Muhammad Muchsin Anshorudin, S.H, M.H (istimewa)

Pertama : memperbanyak mengaji, memperdalam ilmu agama kita berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Rasul / Al-Hadits, agar kita memiliki kefahaman agama yang kuat dan tetap istiqomah terhadap ajaran Islam.

Kedua : terus berupaya meningkatkan dan menertibkan amal ibadah kita, baik ibadah mahdhoh maupun ghoiru mahdhoh, sebagai upaya unuk menuju insan kamil agar kelak bisa meraih derajat surga yang lebih tinggi di sisi Allah.

Ketiga : terus berupaya mencurahkan segenap tenaga, pikiran, dan harta benda kita untuk kelancaran ibadah serta perkembangan dan kejayaan agama Islam, sebagai agama rahmatan lil ‘alamin.

Keempat : kita wujudkan dan kita perkokoh tali silaturrahim, kerukunan, kekompakan dan kebersamaan kita, sehingga menjadi umat yang solid dalam menghadapi tantangan zaman dan persoalan umat yang semakin kompleks.

Kelima : kita tingkatkan kepatuhan dan loyalitas kita kepada peraturan agama kita sesuai Al-Quran dan sunnah Rosul serta peraturan perundang-undangan yang berlaku agar menjadi warga negara yang baik.

Bersamaan dengan perayaan Idul Adha / Idul Qurban saat ini, kepada saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah haji, kita doakan mudah-mudahan Allah SWT memberikan kesehatan, kekuatan, keamanan, keselamatan, kelancaran, dan kebarokahan serta menjadi haji yang mabrur.

Sedangkan bagi jamaah haji yang wafat di tanah suci, kita doakan semoga almarhum dan almarhumah diberi ampunan dan kasih sayang dari Allah SWT, seluruh amal sholihnya diterima oleh Allah, kelak dimasukkan ke dalam surga dan diselamatkan dari api neraka.

Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kesabaran. Para jamaah sholat Idul Adha yang berbahagia. Demikian sedikit nasihat yang dapat disampaikan, mohon maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan. Amiin (*)

Baca juga: Khutbah Salat Id Adha LDII Kota Semarang, KH Agus Rudi Hartono : Meneladani Ketakwaan Nabi Ibrahim

Baca juga: DPP LDII: Hari Raya Kurban Eratkan Kesetiakawanan Sosial dan Semangat Berbagi

Baca juga: Idul Adha 2024 : DPD LDII Kota Semarang Sembelih 321 Ekor Sapi dan 89 Kambing

Baca juga: DPP LDII: Kurban Wujud Ketakwaan yang Dorong Kesalehan Sosial dan Individu

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved