Pendidikan
ANEH, Titik Kordinat Rumah Calon Siswa SMPN 2 Jepara Ada di Samudra Atlantik, Jadi Kendala PPDB
Kesalahan titik kordinat menjadi satu di antara kendala yang memperlama proses pendaftaran verifikasi PPDB di SMPN 2 Jepara
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Kesalahan titik kordinat menjadi satu di antara kendala yang memperlama proses pendaftaran verifikasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMPN 2 Jepara.
Kepala Sekolah SMPN 2 Jepara, Fatkhur Rohman mengatakan bahwa untuk tahun ini, pihaknya menemukan kesalahan titik kordinat yang dilakukan oleh operator Sekolah Dasar (SD) hampir 80 persen.
Menurutnya dari kesalahan itu menjadi hambatan utama proses verifikasi PPDB.
"Ini malah justru Masalah titik kordinat yang paling memperlama proses verifikasi karena rata rata dari SD titik kordinatnya salah," kata Fatkhur kepada Tribunjateng, Senin (24/6/2024).
Baca juga: Awal Mula 31 Calon Peserta Didik di Diskualifikasi Karena Ketahuan Cuarang saat PPDB, Alamat KK Beda
Ia menjelaskan, kesalahan titik kordinat sempat ditemukan di Samudra Atlantik dan Pasifik. Padahal lokasi rumah calon siswa berada di Kelurahan Panggang, Kecamatan Jepara.
"Sebagian besar titik kordinatnya 00 di Samudra Atlantik, ada yang Pasifik, kemudian saya cek rumahnya deket graha sini. Ada rumahnya di Jalan Pemuda tapi titik kordinatnya di Krapyak," ungkapnya.
Dia menilai bahwa kesalahan titik kordinat itu harus segera dibenarkan karena nanti akan merugikan peserta didik.

Dibandingkan dengan tahun kemarin kata dia, kesalahan titik kordinat paling banyak ada di tahun ini.
"Kalau tidak dibetulkan kasian, ternyata banyak hampir 80 persen, titik kordinat yang dibuat operator di SD itu tidak valid. Itu mempersulit kami meverifikasi tahun ini, tahun kemarin itu kami verifikasinya mudah, karena titik kordinatnya 75 persen sudah benar, tapi ada kecurangan ada 13 anak titik kordinat di satu tempat sama dengan SMPN 2 Jepara," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa jika tidak menemukan kesalahan titik kordinat pastinya pihaknya bisa memproses verifikasi PPDB lebih cepat.
"Kalau tidak merubah kordinat pasti cepet, mungkin satu hari kami menyedikan 4 operator mungkin bisa satu hari 200an tapi karena banyak mengubah titik kordinat paling sulit menentukan rumah, ketika ditarik itu mental ulang lagi," ungkapnya.
Senada dengan hal itu, Kabid SMP Disdikpora Jepara, Ahmad Nurrofiq membenarkan bahwa banyak kesalahan titik kordinat pada proses verifikasi PPBD.
"Ada beberapa SD yang titik kordinat tidak pas, maka verifikasi langsung agar langsung benar atau tidak. Anak panggang sini belakang sekolahan di samudra atlaktik, maka verifikasi langsung, bisa langsung selesai. Ini salah satu verifikasi langsung banyak yang keliru tidak pas," kata Ahmad Nurrofiq.
Menurutnya kesalahan titik kordinat sering terjadi setiap tahunan, namun untuk tahun ini lebih banyak.
"Tahun ini sama tapi tidak banyak yang punya hak verifikator," tutupnya. (Ito)
FK Undip Kenalkan Metode Operasi Tumor Otak Melalui Hidung, Proses Pemulihan Lebih Cepat |
![]() |
---|
Politeknik Pekerjaan Umum Dorong Pendidikan Vokasi Jadi Laboratorium Hidup Pembangunan di Era AI |
![]() |
---|
Dosen UPGRIS Raih Gelar Doktor dengan Disertasi Buku Teks Digital Berbasis Kearifan Lokal |
![]() |
---|
Sekolah Nasima Gembleng Siswa Kuasai Bahasa Inggris Lewat NPEC di Kampung Inggris Pare |
![]() |
---|
Fortifikasi Kedelai Jadi Solusi Swasembada Pangan, UNNES Dampingi UKM Tahu Bandungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.