Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

kominfo kota pekalongan

Akselerasi Penurunan Stunting, Kota Pekalongan Sukseskan Gerakan Intervensi Serentak

Pemerintah Kota Pekalongan turut menyukseskan gerakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting selama bulan Juni tahun 2024.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
istimewa
Rembug Stunting Kota Pekalongan tahun 2024, di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan.   

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Sebagai upaya mendorong akselerasi penurunan kasus stunting, Pemerintah Kota Pekalongan turut menyukseskan gerakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting selama bulan Juni tahun 2024.

Dari kegiatan pengukuran dan intervensi serentak ini, nantinya akan didapatkan data akurat by name by address yang nantinya sebagai dasar pemberian intervensi program yang semakin terarah dan tepat sasaran.

Pengukuran dan Intervensi serentak sebagai gerakan bersama yang melibatkan semua kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota, hingga pemerintah desa untuk mencegah lahirnya anak stunting baru.

Baca juga: Hadapi Kekeringan dan Cegah Stunting, UNSOED dan Korem 071/Wijayakusuma Tanam Inpago Unsoed Protani

Hal ini terungkap dalam kegiatan Rembug Stunting Kota Pekalongan tahun 2024, di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan.

Dalam acara tersebut, turut dilakukan pembubuhan tanda tangan komitmen bersama untuk Intervensi Pencegahan Stunting.

Walikota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf mengungkapkan bahwa, berdasarkan hasil survey kesehatan indonesia (SKI) tahun 2023, prevelensi stunting di Kota Pekalongan saat ini 28,2 persen atau naik 5,1 persen dibandingkan tahun 2022 lalu sebesar 23,1 persen.

Kendati demikian, pihaknya masih mempertanyakan apakah sampling dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat sudah terwakili semua, atau memang fakta di lapangan kasus stunting di Kota Pekalongan sebesar angka tersebut.

"Insyaallah dengan segala upaya kita bersama, termasuk adanya Rembug Stunting kali ini bisa turut memecahkan permasalahan peningkatan angka stunting di Kota Pekalongan," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid, Kamis (27/6/2024).

Dengan adanya dukungan dan partisipasi dari para CSR baik perbankan, rumah sakit, organisasi wanita, dan organisasi masyarakat, TP-PKK, FKUB, maupun stakeholder lainnya, Mas Aaf mengaku optimis, kasus stunting di Kota Pekalongan bisa semakin turun.

Menurutnya, berbagai upaya intervensi penurunan angka stunting di Kota Pekalongan telah dilakukan seperti melalui Program ASN Peduli, One Day One Egg, Bapak/Bunda Anak Asuh Stunting (BAAS), pemeriksaan rutin bagi ibu hamil di puskesmas secara gratis dan inovasi-inovasi yang digagas oleh masing-masing kecamatan, pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin, pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, berkolaborasi dengan TNI dan POLRI, dan sebagainya.

"Kami berharap, semua upaya ini bisa terus dimaksimalkan, sehingga angka stunting di Kota Pekalongan dari tahun ke tahun bisa turun," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi menjelaskan, sesuai instruksi dari pemerintah pusat, Kota Pekalongan ikut melaksanakan gerakan intervensi serentak pencegahan Stunting selama bulan Juni tahun 2024.

Gerakan intervensi tersebut berupa pengukuran dan penimbangan balita. Adapun sasaran, pengukuran dan intervensi serentak ini adalah semua calon pengantin, ibu hamil, dan balita yang diharapkan datang ke Posyandu untuk dilakukan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi, dan intervensi.

Dengan upaya ini bisa mencegah stunting baru lebih maksimal dan mendapatkan data yang lebih baik.

"Data SKI di berbagai daerah diambil dengan melakukan sampling. Sementara, kali ini dilakukan dengan metode sensus," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved