Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cuaca Ekstrem

Cerita Keluarga di Semarang Pakai AC Label SKEM & LTHE Demi Hemat Energi dan Lawan Cuaca Ekstrem

Kota Semarang beberapa kali masuk sebagai kota terpanas di Indonesia yang dirilis oleh BMKG.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto
Warga Kota Semarang, Lucky Setiawan (33) menyalakan AC sebelum anaknya tidur siang, di rumahnya, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (20/6/2024). Lucky memasang AC berlabel hemat energi SKEM dan LTHE supaya alat lebih awet dan hemat listrik.  

Selain itu, perlu adanya pengawasan serta insentif dari pengusaha yang menyediakan produk hemat energi. Sesudah itu, lakukan kampanye atau pendekatan ke masyarakat dengan cara sesederhana mungkin.


“Selanjutnya konsumen juga punya kewajiban terdiri dari tiga hal  yaitu hak memilih produk , kemudian informan berupa memberikan informasi ke pengusaha dan sesama konsumen. Ketiga,  evaluator dengan memberikan evaluasi ke pengusaha dan pemerintah. Tiga hal itu bisa konsumen lakukan dalam memilih produk alat elektronik berlabel SKEM dan LTHE,” katanya di Workshop Efisiensi Energi di Kota Bogor, Jawa Barat,  Senin (10/6/2024).


Dalam kesempatan yang sama, General Manager PT Daikin Airconditioning Indonesia, Fawzie Taib mengungkapkan sektor rumah tangga menjadi pangsa pasar terbesarnya yakni sebesar 60 persen. Sisanya 40 persen adalah sektor lain seperti industri. 

Oleh karena itu, sektor rumah tangga selalu digarap dengan serius terutama dalam penerapan label tanda hemat energi SKEM dan LTHE. 

“Kami fokus ke sektor rumah tangga di antaranya di Jawa Tengah karena di wilayah itu penjualan AC inverter sampai 14 persen dari total penjualan, artinya mereka lebih aware soal hemat energi,” tuturnya.   


Sebagai perwakilan dari industri, ia menekankan perlu ketegasan pemerintah ke produsen dan adanya jaring koordinasi lintas Kementerian untuk menerapkan kebijakan tersebut. 

“Kami meyakini pasar alat elektronik berlabel SKEM dan LTHE di Indonesia berpotensi besar. Namun, pengembangan masih perlu waktu,” ucapnya. (Iwn)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved