Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

kominfo kota pekalongan

Cegah Stunting, Pemkot Pekalongan Ajak Catin Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Pranikah

Pemkot Pekalongan terus gencar mengajak calon pengantin (Catin), agar memiliki kesadaran dalam memeriksa kesehatan.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
Dok Kominfo Kota Pekalongan
Wakil Wali Kota Pekalongan, Salahudin saat membuka kegiatan diseminasi audit kasus stunting semester I Kota Pekalongan tahun 2024, di ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Senin (1/7/2024). 

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Kota Pekalongan, Yos Rosyidi menerangkan, kegiatan diseminasi audit stunting ini merupakan salah satu amanat dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021, dimana di dalamnya ada 5 kegiatan yang harus dilaksanakan, salah satunya edukasi terkait pencegahan stunting.

Pada tahun 2024 ini, audit kasus stunting harus sudah 100 persen diadakan di kabupaten/kota se-Indonesia. Dimana, per 1 Juli 2024 ini, Pemda melalui dinas terkait harus melaporkan hasil audit semester I kasus stunting di daerahnya. Sementara, untuk hasil audit semester II paling lambat dilaporkan maksimal 1 Desember 2024.

"Kegiatan audit stunting ini tujuannya adalah, untuk mengetahui penyebab kasus stunting per sasarannya. Yang baduta stunting penyebabnya apa, sasaran ibu hamil mungkin berpotensi melahirkan anak stunting, catin penyebabnya apa harus diketahui secara detail. Selain itu, kegiatan ini sebagai upaya pencegahan kasus stunting baru," terangnya.

Yos menyebutkan, pada kegiatan ini diambil 2 sampel sasaran masing-masing yakni 2 orang catin yang mengalami anemia, dan lingkar lengan atas (LILA)nya dibawah standar yaitu kurang dari 23,5 cm.

Padahal, untuk wanita yang dinyatakan siap hamil harus memiliki LILA minimal 23,5 cm dan tidak anemia.

Selain 2 sasaran catin, diambil juga sampel 2 orang ibu hamil yang Kekurangan Energi Kronis (KEK).

Baca juga: Irjen Pol Ahmad Luthfi dikukuhkan sebagai Ayah Asuh Anak Stunting

Disamping itu, ada sasaran sampel ibu pasca melahirkan yang bermasalah dan baduta stunting yang pada saat awal lahir normal seberat 2,5 kilogram.

"Mungkin dari pola pengasuhannya, ada faktor-faktor yang kami gali perihal terjadinya kasus stunting dalam kegiatan audit ini. Faktor apa saja yang menyebabkan sasaran-sasaran ini beresiko stunting. Apakah dari faktor pola pengasuhan, ada penyakit bawaan atau faktor lainnya."

"Kami hadirkan juga dalam acara ini, pakar kesehatan dari dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) dan dokter spesialis anak untuk menganalisis dan memberikan treatment terhadap kasus-kasus stunting tersebut. Dari hasil analisa para dokter tersebut, setelah diketahui penyebabnya, maka OPD terkait harus segera menindaklanjuti rekomendasi yang disarankan oleh dokter tersebut" tambahnya. (Dro)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved