Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Desa Rahtawu Kudus Bakal Dijadikan Desa Adat Seribu Petilasan

Ada tujuh tempat pertapaan yang dikenali oleh masyarakat di Desa Rahtawu Kudus, sering didatangi tidak hanya di tanah Jawa, namun hingga luar pulau. 

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/REZANDA AKBAR
Kepala Desa Rahtawu, Rasmadi Didik Aryadi. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus nantinya akan menjadi kampung adat dengan seribu petilasan.

Hal tersebut dikatakan Kepala Desa Rahtawu, Rasmadi Didik Aryadi.

Julukan tersebut lantaran di Desa Rahtawu memiliki beragam dan potensi tempat petilasan. 

Baca juga: Iptu Royke Noldy Darean Jabat Kasat Lantas Polres Kudus, Pesan Kapolres: Jangan Ragu Bertindak

Baca juga: Sesuaikan Warna Persiku, Stadion Wergu Wetan Kudus Dicat Warna Biru

Petilasan secara harfiah diambil dari bahasa Jawa yang artinya bekas.

Kata ini merujuk pada suatu tempat yang pernah disinggahi atau didiami oleh seseorang yang penting. 

Tempat-tempat yang layak disebut petilasan adalah tempat beristirahat dengan rentan waktu cukup lama, kemudian tempat pertapaan, atau tempat yang terkait dengan legenda bahkan tempat moksa. 

Hingga saat ini, di Desa Rahtawu memiliki sekira 68 petilasan yang telah diketahui.

Dari jumlah itu, ada tujuh tempat yang paling dikenali oleh masyarakat. 

Seperti petilasan Eyang Buyut Sakri, Abiyoso, Pandu Dewonoto, Lokojoyo, Junggring Saloko, dan Puntodewo.

Baca juga: FKDK Usulkan Ranperda Keterbukaan Informasi Publik Perhatikan Penyandang Disabilitas di Kudus

Baca juga: Kisah Situs Sumur Gentong Loram Wetan Kudus, Konon Airnya Tak Pernah Habis

Tujuh tempat pertapaan yang dikenali oleh masyarakat itu, sering didatangi oleh warga tidak hanya di tanah Jawa, namun hingga luar pulau. 

“Nantinya kami mempunyai rencana menjadikan Desa Rahtawu sebagai kampung adat dengan seribu petilasan."

"Sebagai branding menawarkan untuk wisatawan yang berkunjung ke Rahtawu,” ujar Rasmadi kepada Tribunjateng.com, Selasa (9/7/2024). 

Dia mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan proses identifikasi deskripsi pakem, dengan melibatkan pihak-pihak dan tenaga ahli untuk mengidentifikasi dan mencari petilasan yang tersembunyi di Desa Rahtawu

Para pelaku ritual atau pertapa, biasanya mendatangi tempat-tempat itu dengan membawa harapan. 

"Ramainya pada saat bulan-bulan Suro, mereka meminta keberkahan biasanya pada tahun yang akan datang."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved