Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Penyebab Tingginya Angka Stunting di Kendal, Windu Suko Basuki: Banyak yang Nikah Dini

Padahal pada 2022, angka stunting di Kendal hanya 17,5 persen, namun kemudian meningkat pada 2023 menjadi 22,4 persen.

TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
Deklarasi penandatanganan percepatan penurunan angka stunting Kabupaten Kendal di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, Selasa (9/7/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Ketua tim penurunan percepatan stunting Kabupaten Kendal, Windu Suko Basuki mengungkap faktor terbesar anak mengalami stunting ditengarai pernikahan dini.

Dia menyebut, 300 anak memutuskan untuk menikah dini pada 2023.

Hal itu turut membuat angka stunting di Kendal mengalami kenaikan.

Padahal pada 2022, angka stunting di Kendal hanya 17,5 persen, namun kemudian meningkat pada 2023 menjadi 22,4 persen. 

Baca juga: Seminar Kewirausahaan Fakultas Pertanian Unwahas, Bupati Kendal Dico Ganinduto Jadi Keynote Speaker

Baca juga: Sambut Tahun Baru Islam, Pemkab Kendal Gelar Panggung Selawat di Rumah Dinas Bupati

"Salah satu penyebab utamanya adalah banyak nikah dini."

"Semoga tahun ini bisa turun, sedang intensif penanganan," katanya melalui Tribunjateng.com, Selasa (9/7/2024).

Windu Suko Basuki menambahkan, orangtua seharusnya berperan lebih aktif membimbing anaknya agar tak terburu-buru melangsungkan pernikahan. 

"Calon ibu yang seharusnya belum siap melahirkan, tapi sudah harus melahirkan," terang Wakil Bupati Kendal ini.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih mengatakan, Kabupaten Kendal masih berada di posisi pertengahan di antara 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

"Wonosobo tertinggi, Kendal di tengah-tengah."

"Untuk yang angka stunting terendah di Demak," tuturnya.

Dia menerangkan, prestasi Demak yang berhasil menurunkan prevalensi angka stunting hingga menjadi yang terkecil dipicu masifnya konvergensi oleh pemerintah setempat.

Pihaknya berharap, Pemkab Kendal bisa meniru langkah Demak dalam mengendalikan angka stunting

"Demak itu konsisten turunnya, terendah se Jawa Tengah, di sini juga bagus," imbuhnya.

Baca juga: Komitmen Pemkab Kendal Lestarikan Permainan Tradisional dari Gerakan Pelajar

Baca juga: Jaga Warisan Budaya Tak Benda, Eksistensi Tari Opak Abang Kendal Terus Ditingkatkan 

Intervensi Serentak

Keseriusan langkah Pemkab Kendal menurunkan angka stunting terus diperkuat oleh setiap lini aspek pemerintahan.

Masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkab Kendal melakukan intervensi penurunan stunting serentak.

Kabid Keluarga Sejahtera Pemberdayaan Keluarga DP2KBP2PA Kabupaten Kendal, Sudarni menuturkan, penanganan stunting dilakukan sejak hari pertama kehidupan (HPK), atau sejak pembentukan janin hingga anak berusia 23 bulan. 

"Tahun ini intervensi serentak penimbangan sudah 100 persen."

"Harapannya bisa turun karena sudah ada komitmen," katanya.

Diterangkan Sudarni lebih lanjut, pihaknya juga telah melakukan sejumlah inovasi untuk menurunkan angka stunting sesuai target pemerintah.

Inovasi yang dilakukan ialah bekerja sama dengan sejumlah lembaga pemerintahan berupa deteksi dini stunting.

"Inovasi masih bekerja sama bersama Baznas, juga kami lakukan fast tracking pemeriksaan kesehatan gratis di RSUD Soewondo Kendal," tandasnya. (*)

Baca juga: PPK ORMAWA BEM FIKES UMP Sosialisasikan NOL-K dan Aplikasi EKOLI di Desa Kebanggan

Baca juga: CURHAT Tri Wasana Warga Semarang “Menggeh-menggeh” Kuliahkan Anak di Kampus Negeri

Baca juga: Iptu Royke Noldy Darean Jabat Kasat Lantas Polres Kudus, Pesan Kapolres: Jangan Ragu Bertindak

Baca juga: "Lutut Aku Dipegang dan Minta Peluk" Viral Curhat Mahasiswi UMS Dilecehkan Dosen Pembimbing Skripsi

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved