Berita Pendidikan
Kuliah di Universitas Terbuka Hanya Rp 700 Ribu Per Semester
Universitas Terbuka (UT) hadir menawarkan solusi di tengah biaya pendidikan perkuliahan mahal
Penulis: hermawan Endra | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Universitas Terbuka (UT) hadir menawarkan solusi di tengah biaya pendidikan perkuliahan mahal. Berakreditasi A dan merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), konsep kuliah murah memang diberikan UT sebagai upaya pemerataan pendidikan tinggi hingga ke pelosok negeri.
UT merupakan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). UT satu-satunya kampus yang meraih Rekor MURI sebagai perguruan tinggi dengan alumni terbanyak yang lulus seleksi CPNS. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan yang berkualitas tanpa harus kos, bisa sambil kerja/berwirausaha.
"UT misinya adalah memperluas akses pendidikan tinggi seluas-luasnya bagi masyarakat di seluruh nusantara maka tidak boleh mahal.Misinya untuk pemerataan pendidikan tinggi hingga ke pelosok negeri," kata Drs. Moh. Muzammil, M.M. sebagai Direktur UT Semarang, Rabu (10/7).
Drs. Moh. Muzammil, M.M. menjelaskan, kampusnya bisa menerapkan kuliah murah karena unit cost nya lebih rendah jika dibanding perguruan tinggi lain.
Jumlah mahasiswa yang banyak ditambah tidak memerlukan gedung untuk perkuliahan, sehingga bisa biaya operasional juga bisa ditekan dan biaya kuliah bisa sangat murah.
Ia memberi contoh, untuk mendapatkan prodi akreditasi A seperti Manajemen, Hukum, atau Akutansi mahasiswa hanya mengeluarkan biaya Rp 35 ribu per sks. Artinya jika mahasiswa mengambil 20 sks mereka hanya keluar uang Rp 700 ribu per semester, atau cuma Rp 4.000 per hari.
"Jauh lebih murah dibanding dengan uang jajan anak kecil Rp 10 ribu perhari, mana ada perguruan tinggi negeri (berbiaya murah dibanding UT), mestinya setiap orang bisa kuliah," imbuhnya.
Calon mahasiswa UT juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk uang gedung maupun biaya masuk lain. Saat ini jumlah mahasiswa UT mencapai 560 ribu secara nasional, sedangkan jumlah mahasiswa di UT semarang mencapai 23.500 orang. Mereka berasal dari berbagai daerah hingga luar negeri.
Untuk menjangkau masyarakat yang berada di berbagai pelosok negeri, sebagai pionir Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), UT sejak lama memanfaatkan TIK secara intensif dan eksesif dalam proses bisnisnya.
Di UT dapat mengikuti perkuliahan kapan pun, di mana pun dengan menggunakan beragam media yang dirancang khusus untuk mempermudah anda mengikuti perkuliahan.
"Sistem pembelajaran terbuka dan jarak jauh, tanpa dibatasi usia, tanpa dibatasi tahun ijazah , perkuliahan sangat fleksibel bisa diakses 24 jam, sekarang ini tutorial berbasis web, seperti mengikuti tutorial online asal ada akses internet, ada juga tatap muka terjadwal tapi bisa diikuti dari rumah, tidak perlu kos," imbuhnya.
Saat ini ada 40 program studi yang ditawarkan UT, beberapa diantaranya terakreditasi A. UT merupakan perguruan tinggi negeri ke 45 yang berdiri sejak 1984 bersertifikasi internasional.
Pihaknya mengaku sangat menjaga kualitas bahan ajar, banyak alumni ut lolos cpns atau p3k di berbagai daerah. Tanpa tes masuk, tanpa dibatasi usia, juga tanpa dibatasi tahun ijazah dan lama studi (tidak ada DO).
"Anda tidak perlu pergi ke kampus setiap hari, namun "kampus lah" yang hadir ke rumah Anda.
Dengan didukung teknologi digital yang mumpuni, Anda dapat registrasi, atau mengikuti perkuliahan dari manapun dan kapanpun Anda suka.
Dengan demikian Anda tidak perlu nge-kos.Kemudahan Akses, UT mempunyai kantor cabang di seluruh wilayah Indonesia, bahkan di luar negeri, maka hal itu akan memberikan fleksibilitas tersendiri jika Anda suatu saat harus berpindah tempat karena sesuatu hal," ujarnya.
Beberapa tokoh nasional yang pernah berkuliah di UT antara lain, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabinet Indonesia Bersatu II, Linda Gumelar, kemudian artis nasional, Bayu Oktara, alumni prodi Ilmu Komunikasi UT dan Pesdir PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk, Willy S Dharma dan masih banyak lagi.
"Komitmen pada Kualitas Bahan Ajar dan Bahan Ujian ditulis oleh ahli-ahli di bidangnya dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di tanah air. Sehingga tidak mengherankan jika bahan ajar UT banyak digunakan oleh dosen dari perguruan tinggi lain. Sebagai bukti komitmen pada kualitas, secara berkala UT menerima sertifikat internasional dari international Council for Open and Distance Education (ICDE), dan akreditasi BAN PT," ujarnya.
Terkait dengan fenomena biaya kuliah mahal, Drs. Moh. Muzammil, M.M. menilai hal tersebut tidak terlepas dari perubahan status kampus menjadi PTNBH. Perubahan status tersebut membuat kampus boleh mencari pendapatan sendiri ke masyarakat.
"Karena statusnya sudah PTNBH jadi mereka boleh mencari pendapatan sendiri. Seolah-olah seperti persero, mereka akhirnya menetapkan biaya ukt tinggi hingga akhirnya membuat mahasiswa teriak dan ramai sebelum PTNBH biasanya BLU pasti ketat aturan untuk menaikan UKT," pungkasnya. (*)
Sosok Danang Setiawan, Calon Wisudawan SCU yang Gerakkan Masyarakat Lewat Psikologi dan Lingkungan |
![]() |
---|
The Changcuters Tampil Energik Guncang Semangat 3.154 Maba Udinus dalam Dinus Night Festival |
![]() |
---|
Cetak Pengusaha Muda: UPGRIS Gandeng Diplomat Success Challenge Ajak Ratusan Mahasiswa Berwirausaha |
![]() |
---|
Sah, Unissula Dirikan Program Doktor S3 Pendidikan Agama Islam |
![]() |
---|
Menteri Transmigrasi Lepas 55 Tim Ekspedisi Patriot Universitas Diponegoro |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.