UMKM Karya Bunda Mandiri Olah Biji Durian Jadi Bahan Dasar Kue
UMKM Karya Bunda Mandiri Olah Biji Durian Jadi Bahan Dasar Kue di Perengsari kelurahan Gunungpati kecamatan Gunungpati Kota Semarang
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Buah durian bisa diolah menjadi berbagai hidangan. Dengan banyaknya peminat pada buah ini, pelaku usaha kuliner berinovasi untuk mengolah buah durian dengan berbagai olahan.
Ternyata bukan hanya buahnya saja yang bisa diolah melainkan biji durian juga bisa diolah menjadi bahan dasar berbagai makanan. Biji durian atau pongge dianggap limbah atau sampah.
Maka dari itu, PT PLN Indonesia Power Semarang berinisiatif untuk mengolah limbah biji durian menjadi sesuatu bermanfaat.

Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mengurangi limbah sampah dan bentuk cinta terhadap alam dan lingkungan. Melalui binaan terhadap UMKM Karya Bunda Mandiri, PT PLN Indonesia Power Semarang mengimplementasikan ide program tersebut. Bertempat di Desa Perengsari, Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang usaha ini dikembangkan.
Gunung Pati dikenal sebagai penghasil buah durian dengan dua jenis varian, yaitu Monti dan Malika. Letak perkebunan buah durian yang berdekatan dengan Desa Pringsari dirasa cocok untuk mengembangkan usaha pengolahan biji durian tersebut.

Ketua UMKM Karya Bunda Mandiri, Sulastri mengatakan bahwa biji durian diolah menjadi tepung untuk bahan dasar pembuatan kue. Adapun dari tepung tersebut, UMKM Karya Bunda Mandiri menghasilkan berbagai macam kue, seperti pisang bolen, brownies, kue tanduk, stik keju, puff pastry, hingga wingko tepung pongge.
Sebelumnya, tepung dari hasil olahan biji durian telah dilakukan uji lab melalui Dinas Kesehatan setempat. Dan hasilnya, selain digunakan sebagai bahan pembuatan kue, tepung tersebut juga bermanfaat dalam pencegahan stunting.
Diolah Jadi Tepung
Proses pengolahan biji durian menjadi tepung diawali dengan perendaman pongge yang besar dan sudah tua menggunakan air hangat selama kurang lebih 30 menit. Setelah itu, dikupas kulit tipisnya dan dipotong kecil-kecil untuk kemudian dijemur hingga kering. Baru setelahnya, dihaluskan dengan mesin penggiling hingga menjadi tepung.
D.Pongge's, nama produk yang diambil dari penyebutan biji durian dalam bahasa Jawa tersebut telah menghasilkan berbagai jenis kue. Di antaranya, yaitu pisang bollen, brownies, kue tanduk, stik keju, puff pastry, hingga wingko tepung pongge.
Mulai dari Rp.20.000 sampai Rp 45.000 pembeli sudah bisa memperoleh salah satu dari produk D.Pongge's tersebut.
"Selain tersedia di koperasi Pemkot, produk kami juga bisa dipesan melalui sistem PO," imbuh Sulastri. Produk dari D.Pongge's sendiri bisa dinikmati oleh pecinta durian maupun yang tidak suka dengan durian. Pasalnya, hasil olahan makanan tersebut tidak mengeluarkan rasa durian yang kuat. Sehingga, untuk yang kurang suka dengan bau durian tetap bisa menikmatinya.
Dari berbagai produk D.Pongge's yang paling diminati adalahbrowniesdan pisang bollen. Produk dari D.Pongge's bisa bertahan selama 3-5 hari dengan suhu ruang, bahkan lebih. Namun biasanya, untuk menjaga kualitas, produk-produk yang dititpkan akan ditarik di hari kelima untuk menjaga kualitasnya.
Administrasi UKM Karya Bunda Mandiri, Uswa, mengatakan bahwa selain tepung dari biji durian, bahan-bahan yang lain juga menggunakan bahan dengan kualitas premium. Sehingga, kualitas rasanya pun tetap terjamin. "Kami diberikan pelatihan dengan standar kelas hotel oleh Chef Ari dari Ambarukmo, Yogyakarta. Sehingga, hasilnya pun memiliki kualitas yang bagus," imbuhnya.
Usaha ini, selain berguna untuk lingkungan dalam pengurangan limbah, juga bermanfaat untuk perekonomian masyarakat setempat. Sembilan anggota aktif dari UMKM Karya Bunda Mandiri merupakan Ibu Rumah Tangga.
Usaha yang sudah berjalan sejak 2019 ini telah mendapatkan sertifikat jaminan halal dari LPPOM MUI Jateng pada tahun 2023. (Zulfa Mazidah, Mahasiswi UIN Salatiga Jurusan KPI, Magang di
Tribunjateng.com)
Massa Tolak Eksekusi Lahan di Jalan Kalimasada Banaran oleh PN Semarang |
![]() |
---|
PLN Indonesia Power UBP Semarang Raih Award Inovasi Energi Terbarukan dan Pemberdayaan Masyarakat |
![]() |
---|
Menjaga Warisan, Merawat Alam: Jejak Hijau Zie Batik dari Gunungpati Semarang |
![]() |
---|
Dari Hutan Gunungpati Semarang, Jejak Cinta Putri pada Batik dan Alam yang Kini Tembus Pasar Dunia |
![]() |
---|
Jelang Iduladha, Peternak Gunungpati Semarang Rutin Berikan Empon-Empon ke Sapi Jumbo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.