Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Penjelasan BMKG soal Suhu Dingin Sepekan Terakhir di Jawa Tengah

Sepekan terakhir, fenomena hawa dingin mencolok saat memasuki puncak kemarau mulai terjadi di Jawa Tengah. 

Shutterstock
ilustrasi suhu dingin 

Nanti akan bisa kita jumpai seperti embun embun upas di wilayah sana," lanjutnya.

Sementara di Kota Semarang, fenomena bediding ini juga membuat suhu yang semula sekitar 24-25 derajat celSius menjadi 21-22 derajat celsius di malam hari.

"Fenomena suhu dingin atau bediding ini untuk puncak musim kemarau akan mungkin lebih sering terjadi.

Di mana puncak musim kemarau umumnya pada Agustus hingga September tahun ini," terangnya.

Potensi terjadinya kekeringan

Sementara itu, dia juga mengingatkan potensi terjadinya kekeringan di sejumlah wilayah. Terutama untuk wilayah di pesisir selatan, seperti Wonogiri.

Lalu di pesisir utara, termasuk Rembang.

"Bagi wilayah yang memang langganan kekeringan di musim kemarau ini, imbauannya untuk suplai air bersih seperti itu, untuk koordinasinya dengan BPBD. Karena kalau memang ngandalin hujan udah enggak bisa," tandasnya.

Sejumlah wilayah di Indonesia imbuhnya, dilanda fenomena bediding yang ditandai dengan suhu udara terasa sangat dingin pada malam hingga pagi hari.

Terpisah, Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ida Pramuwardani mengatakan, fenomena bediding ditandai dengan suhu udara yang turun drastis pada malam hingga dini hari.

Istilah bediding sendiri berasal dari kata serapan Bahasa Jawa "bedhidhing" yang artinya perubahan suhu mencolok, khususnya di awal musim kemarau.

Ida menjelaskan, perubahan suhu itu bahkan bisa mencapai titik beku.

"Fenomena bediding umum terjadi di Indonesia. Puncaknya terjadi pada musim kemarau terutama pada Juli sampai September," kata Ida, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (4/7/2024). (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Suhu Dingin Sepekan Terakhir, Berikut Penjelasan BMKG"

Baca juga: Pagi Tadi Dieng Kembali Diselimuti Embun Es, Banyak Wisatawan Beruntung Menyaksikannya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved