Berita Blora
Blora Jadi Pilot Project Program Nasional Pendampingan Layanan Kesehatan Calon Pengantin
Di Kabupaten Blora implementasi pendampingan calon pengantin bisa didukung oleh lintas sektor, sehingga tidak hanya oleh sektor kesehatan.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Blora menjadi pilot project program pendampingan calon pengantin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Tim dari dua institusi itu, Kamis (25/7/2024) melakukan pemaparan sekaligus berkoordinasi dengan Bupati Blora, Arief Rohman bersama Kepala Dinkes di Ruang Rapat Bupati.
Mewakili Kemenkes, dr Wira Hartiti menyampaikan, Kabupaten Blora menjadi pilot project program pendampingan calon pengantin di Jawa Tengah.
Baca juga: Hingga Juni 2024, Tercatat Ribuan Balita di Blora Alami Stunting
Baca juga: Tingkatkan Literasi Keuangan, OJK Edukasi Siswa Hingga Santri di Blora
"Tahun ini kami memiliki dua pilot project khususnya untuk calon pengantin."
"Pertama, di Jawa Tengah dan yang terpilih Kabupaten Blora."
"Yang kedua di Jawa Barat."
"Permodelannya untuk kabupaten, akan kami lihat apakah harus berbeda atau memerlukan strategi khusus," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (25/7/2024).
Pihaknya berharap nantinya di Kabupaten Blora implementasi pendampingan calon pengantin bisa didukung oleh lintas sektor, sehingga tidak hanya oleh sektor kesehatan, melainkan juga didukung berbagai sektor lainnya.
Wira Hartiti juga berharap agar hal itu diperkuat dengan regulasi maupun kebijakan dari Pemkab Blora.
"Mudah-mudahan pilot project di Kabupaten Blora ini bisa berjalan lancar, sehingga bisa menjadi percontohan untuk seluruh kabupaten di Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, akademisi dari Undip Semarang, Sri Winarni menyampaikan, pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin sangat strategis dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan stunting.
Termasuk peningkatan cakupan program.
Menurutnya, kebijakan pelayanan kesehatan bagi calon pengantin memerlukan dukungan dari pemangku kebijakan, lintas program, lintas sektor, dan pemuka agama.
"Kebijakan yang bisa mendorong calon pengantin untuk mau melakukan pemeriksaan kesehatan ke Puskesmas atau faskes lainnya."
"Dukungan regulasi yang mewajibkan pelayanan gratis," tuturnya.
Baca juga: 180 Pelajar Blora Ikuti Edukasi Literasi Keuangan, Apa Pentingnya?
Baca juga: Rumah Produksi di Blora Pakai Bahan Arum Manis untuk Bikin Gula Merah, Dinkes: Bisa Gangguan Ginjal
tribun jateng
tribunjateng.com
Blora
Pemkab Blora
calon pengantin
Arief Rohman
Kemenkes
Undip
kesehatan
Dinkes Kabupaten Blora
Pilot Project Pendampingan Calon Pengantin
dr Wira Hartiti
Sri Winarni
SDN 1 Karangjati Jadi Sarang Kelelawar, Dindik Blora Janji Segera Perbaiki Kerusakan Ruang Kelas |
![]() |
---|
SD di Blora Ini Tampak Megah, Faktanya Siswa Belajar Ditemani Bau Menyengat dan Bising Kelelawar |
![]() |
---|
Plus Minus Wacana 5 Hari Belajar di Blora, Sunaryo: Kalau Guru-guru Justru Senang |
![]() |
---|
Puluhan SD Negeri di Blora Terancam Dilebur, Dindik: Bukan Penghapusan Tapi Penguatan |
![]() |
---|
Baru 25 Persen Warga Blora Manfaatkan Program PKG, Remaja Didominasi Anemia dan Lansia Hipertensi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.