Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

kominfo kota pekalongan

Kecamatan Pekalongan Utara Genjot Penurunan Stunting

Kecamatan Pekalongan Utara, terus berkomitmen menggenjot penurunan stunting di wilayahnya dengan meningkatkan kesadaran masyarakat.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
Istimewa
Camat Pekalongan Utara, Wismo Aditiyo. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Kecamatan Pekalongan Utara, terus berkomitmen menggenjot penurunan stunting di wilayahnya dengan mengedukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, dan melakukan pemotretan terhadap kondisi faktual.

Camat Pekalongan Utara, Wismo Aditiyo mengatakan, bahwa pihaknya terus mencoba melihat latar belakang mengapa stunting bisa terjadi di lingkungan keluarga resiko.

Secara keseluruhan, untuk angka stunting di Kecamatan Pekalongan Utara relatif tinggi berdasarkan status gizi dari Kementerian Kesehatan. 

Baca juga: Sekda Kudus: Masih Ada 2.367 Balita Stunting di Kudus

“Ada satu hal baik ketika ada angka stunting di suatu wilayah, seperti disini salah satunya, sehingga kami bisa mengecek secara langsung dengan melakukan penimbangan oleh kader serentak."

"Kemudian dari hasil penimbangan tersebut, di Kecamatan Pekalongan Utara ada 2 kelurahan yang angka stuntingnya paling rendah se-Kota yaitu Kelurahan Bandengan, bahkan zero stunting dan Padukuhan Kraton 2 anak stunting," kata Camat Pekalongan Utara, Wismo Aditiyo, Kamis (1/8/2024).

Dijelaskan Wismo, beberapa waktu lalu, Kecamatan Pekalongan Utara mencoba bekerjasama dengan himpunan psikolog Indonesia guna mengadakan sesi konsultasi, secara terbuka mengundang masyarakat untuk berkonsultasi dengan psikolog. 

“Terkadang masyarakat tidak tahu harus menyampaikan kemana, sehingga kami mencoba dekatkan komunikasi, beberapa dari mereka memiliki masalah tumbuh kembang anak, kondisi tidak sekolah, beberapa masalah penyebab stunting dan problem rumah tangga lain."

"Harapannya, pemikiran masyarakat bisa lebih terbuka dengan kami berikan tempat untuk bercerita ini," jelasnya.

Wismo menuturkan, upaya lain yang dilakukan yaitu melakukan pemotretan terhadap kondisi faktual mengapa muncul kecenderungan keluarga rawan stunting.

Baca juga: Ikut Serta Atasi Stunting, Poltek Harber Jadi Bapak Asuh Anak Stunting

Karena, keluarga ini berbeda dengan keluarga stunting tetapi jika tidak ditanggulangi dan tidak diatasi akan muncul anak stunting, oleh sebab itu ia mencoba bedah seperti kondisi jamban, air minum dan hal lainnya.

"Pemotretan kondisi faktual ini artinya kita kulik mereka, siapa-siapa saja yang berada di posisi desil 1 dan 2, selanjutnya kita serahkan data tersebut dan merekomendasikan kepada OPD yang menangani."

"Jadi tugas kami memotret kondisi faktual yang ada, lalu kita teruskan kepada instansi teknis. Untuk saat ini di Kecamatan Pekalongan Utara ada sekitar kurang lebih 200 stunting, semoga ini bisa terus kita tekan sampai zero," tambahnya. (Dro)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved