Berita Jateng
Konsumsi Rumah Tangga Topang Pertumbuhan Ekonomi Jateng Kuartal II 2024
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat ekonomi Jawa Tengah pada kuartal II 2024 tumbuh 4,92 persen.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat ekonomi Jawa Tengah pada kuartal II 2024 tumbuh sebesar 4,92 persen secara year on year (y-o-y) dan tumbuh sebesar 1,57 persen secara quarter to quarter (q-to-q).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah Endang Tri Wahyuningsih menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada kuartal II 2024 turut didorong adanya berbagai aktivitas ekonomi masyarakat yang dinilai memberikan dampak signifikan pada perekonomian Jawa Tengah.
“Pada triwulan II yaitu bulan April - Juni bersamaan dengan momen Hari Raya Idulfitri, Iduladha, hari raya agama lain, liburan sekolah, dimulainya tahun ajaran baru yang pasti akan berdampak terhadap perekonomian. Juga adanya informasi pembayaran gaji ke-13 bagi tunjangan untuk pendidikan turut menyumbang kenaikan pada komponen konsumsi pemerintah.
Baca juga: Jumlah Penduduk Miskin di Blora 2024 Mencapai 99 Ribu Orang, BPS: Terjadi Penurunan
Aktivitas keagamaan dan sosial pada hari raya tentu akan berdampak signifikan pada konsusmi dari Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT),” terang Endang pada paparan data BPS Jateng yang digelar secara hybrid, Senin (5/8/2024).
Endang melanjutkan, itu tercermin pada pertumbuhan yang terjadi pada kuartal II 2024.
Secara Yoy, tercatat pertumbuhan terjadi pada seluruh komponen pengeluaran.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT yang tumbuh sebesar 18,76 persen; diikuti Komponen Ekspor Barang dan Jasa (termasuk Ekspor Antar Daerah) sebesar 8,78 persen; Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 7,67 persen; Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 7,11 persen; dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 5,12 persen.
Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa (termasuk Impor Antar Daerah) yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran juga tumbuh sebesar 12,39 persen.
Sedangkan secara q-to-q, pertumbuhan terjadi pada hampir semua komponen pengeluaran, kecuali Komponen Ekspor Barang dan Jasa (termasuk Ekspor Antar Daerah) yang mengalami kontraksi sebesar -2,18 persen.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang tumbuh sebesar 34,37 persen; diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 3,21 persen; Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 2,31 persen; dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 0,11 persen.
Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa (termasuk Impor Antar Daerah) yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran mengalami pertumbuhan sebesar 4,42 persen.
Struktur PDRB Jawa Tengah menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2024 tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
Perekonomian Jawa Tengah masih didominasi oleh Komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDRB Jawa Tengah yaitu sebesar 61,69 persen; diikuti oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa (termasuk Ekspor Antar Daerah) sebesar 38,07 persen; komponen PMTB sebesar 29,73 persen.
Baca juga: Pemkab Gandeng BPS untuk Bantu Pengentasan Kemiskinan di Blora
Kemudian Komponen PK-P sebesar 6,41 persen; Komponen PK-LNPRT sebesar 1,39 persen; dan Komponen Perubahan Inventori sebesar 1,04 persen.
Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa (termasuk impor antar daerah) yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran juga tumbuh sebesar 12,39 persen.
"Survei konsumsi Bank Indonesia pada triwulan II 2024 juga mengindikasikan keyakinan konsumsen tehadap kondisi ekonomi Jateng tetap kuat, sampai Juni 2024 masih dalam zona optimistis meskipun ada tren menurun sejak awal tahun 2024," imbuhnya. (idy)
3,37 Ton Sampah Belum Terkelola Dengan Baik, Pemprov Jateng Upayakan Penyelesaian |
![]() |
---|
Ini Alasan Polda Jateng Hentikan Penyelidikan Kasus Hak Siar Nenek Endang: Alhamdulillah |
![]() |
---|
Regenerasi Dalam Korupsi, Sosok Dua Sekda Klaten Rugikan Negara Rp6,8 M Kasus Sewa Plasa |
![]() |
---|
Berdayakan Potensi Desa/Kelurahan, 1.750 Koperasi Merah Putih di Jateng Sudah Operasional |
![]() |
---|
Masih Kalah Dari Subang, Buruh Tuntut Kenaikan UMK 2026 Jadi Rp 3,7 Juta di Kota Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.