Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Sekolah Rakyat di Jateng Jadi Cara Entaskan Kemiskinan

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, keberadaan Sekolah Rakyat Terintegrasi di Jawa Tengah sangat tepat untuk mengurangi angka kemiskinan

Penulis: Adi Tri | Editor: abduh imanulhaq
IST
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, keberadaan Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) di Jawa Tengah sangat tepat untuk mengurangi angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di wilayanya.

Sejauh ini, sudah ada 14 rintisan sekolah rakyat yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Jawa Tengah. 

Ahmad Luthfi mengatakan, pembangunan sekolah rakyat di Jateng ini dinilai tepat, karena untuk membantu mengentaskan kemiskinan. Selain itu untuk memperbanyak sekolah vokasi. 

“Karena Jawa Tengah itu proyeksinya sekarang adalah investasi padat karya," kata Luthfi di sela mendampingi Menteri Sosial Syaifullah Yusuf dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Rini Widyantini meninjau SRT 45 Semarang, Rabu, 29 Oktober 2025.

20251029_GUBDANMENTERI
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat mendampingi Menteri Sosial Syaifullah Yusuf dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Rini Widyantini meninjau SRT 45 Semarang, Rabu 29 Oktober 2025.

Sebagai informasi, SRT 45 Semarang saat ini menempati gedung sementara di Kompleks Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBVP), Jalan Brigjen Sudiarto Kota Semarang.

Sekolah tersebut merupakan satu dari 14 rintisan sekolah rakyat tahap 1 yang sudah beroperasi di Jawa Tengah.

Sementara untuk sekolah rakyat tahap 2 di Jawa Tengah masih disiapkan dan akan beroperasi tahun 2026 di 11 kabupaten/kota.

Selain sekolah rakyat,   Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga melakukan berbagai upaya pengentasan kemiskinan melalui sektor pendidikan.

Di antaranya memiliki Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jateng yang ada di tiga tempat (Kota Semarang, Pati, dan Purbalingga) dan program Sekolah Kemitraan.

Sekolah itu untuk memfasilitasi anak-anak dari keluarga miskin dan kurang mampu.

Menteri Sosial Syaifullah Yusuf mengatakan, gedung Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang tersebut merupakan gedung sementara.

Gedung permanen akan mulai dibangun tahun ini dan akan menampung sekitar 1.000 siswa dari SD-SMP-SMA.

"Lahannya nanti yang menyiapkan Wali Kota, pembangunan dilakukan dengan APBN. Luasnya nanti sekitar 7-8 hektare," katanya.

Areal Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang nantinya akan memiliki fasilitas lengkap.

Mulai dari ruang kelas, asrama siswa, asrama guru, perpustakaan, lapangan olahraga, aula, dan tempat ekstrakurikuler. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved