Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Wonosobo

Sosok Kukuh Hariyawan Desainer Asal Wonosobo Yang Angkat Kebaya Adhikari ke Luar Negeri

Kukuh Hariyawan sosok perancang busana terkenal asal Wonosobo berhasil membawa busana tradisional kebaya ke kancah internasional.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: raka f pujangga
Instagram @kebayaadhikari
Sosok Kukuh Hariyawan, perancang busana atau desainer terkenal asal Wonosobo bersama para model yang mengenakan kebaya karya miliknya. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kukuh Hariyawan sosok perancang busana terkenal asal Wonosobo berhasil membawa busana tradisional kebaya hingga kancah internasional.

Kebaya Adhikari miliknya berhasil tembus fashion show di berbagai negara mulai dari Malaysia hingga Prancis.

Tak hanya itu kebaya miliknya juga pernah terjual hingga Amerika Serikat.

Baca juga: Pj Bupati Jepara: Kebaya Telah Jadi Identitas Budaya Bangsa

Tidak sedikit karya busana miliknya pun pernah dikenakan artis tersohor di negeri ini mulai dari penyanyi Iis Dahlia, Trio Macan, Happy Asmara, Fitri Carlina, hingga model cantik Catherine Wilson.

Kepada tribunjateng.com, Kukuh berkesempatan menceritakan perjalanannya yang berhasil meraih kesuksesannya melalui dunia fashion.

Kepiawaiannya dalam merancang busana awal mula didapatkannya secara otodidak.

Sekolah fashion tidak pernah didapatkannya sama sekali. Ia mengaku hanya berbekal ketelatenan dan keuletan yang dimilikinya.

Hingga pada akhirnya ia berkesempatan bekerja di beberapa desainer.

Dari situlah ia mulai belajar mendesain sebuah karya.

Pengalamannya bekerja menjadi guru  terbaiknya.

"Saya adalah seorang desainer yang tidak bisa menggambar, karena ngga sekolah fashion. Jadi saya membuat desain dari grappling, jadi di patung dibentuk langsung," ungkapnya.

Pada tahun 2009 Kukuh mulai berani membuat kebaya sendiri dengan namanya. Kecintaan pada budaya Jawa ia bertekad ingin mengangkat busana kebaya menjadi fashion yang lebih dikenal orang.

"Kenapa memilih kebaya, karena saya ingin menjadi orang Jawa yang tidak hilang Jawanya. Melestarikan budaya harus ada," ucap Kukuh.

Hingga pada tahun 2014 lahirlah Kebaya Adhikari miliknya dan telah memperoleh Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) hingga terus melambungkan namanya sampai hari ini.
 
Menjadi putra asli daerah Wonosobo dengan karyanya yang begitu terkenal, Kukuh bertekad ingin berkontribusi untuk daerahnya.

Di Wonosobo sendiri ia terus memproduksi kebayanya dengan memberdayakan masyarakat di sekitar rumahnya di Kecamatan Selomerto.

"Total ada 12 orang yang membantu saya baik pasang payet ataupun jahit. Itu semua ibu-ibu yang umurnya sudah di atas 40 tahun dan mereka tidak memiliki ijazah. Saya sengaja agar bisa memberdayakan mereka," jelasnya.

Karya miliknya telah banyak menjadi incaran para pecinta kebaya. Tidak heran harga kebaya miliknya mencapai puluhan juta rupiah.

Ia bertekad ingin terus mengembangkan busana kebaya menjadi pakaian yang digemari anak muda. Saat ini ia mulai merambah model kebaya casual yang bisa dikenakan oleh siapa saja dan kapan saja.

Dalam waktu dekat ini ia akan menggelar fashion show tunggalnya di Yogyakarta pada 10 Agustus mendatang. Sebanyak 57 koleksi kebaya modern casual miliknya telah dipersiapkan dengan matang.

Baca juga: Javier Gadis Getasan Raih Prestasi Puteri Kebaya Inspiratif Indonesia 2024

Tidak hanya itu dalam persembahan karyanya itu akan turut serta dikolaborasikan dengan konsep kekayaan budaya Wonosobo salah satunya kesenian Lengger.

Kukuh berharap kesuksesannya dalam dunia fashion ini akan memantik anak-anak muda Wonosobo yang memiliki bakat sama dengannya.

"Semoga nanti khusus daerah Wonosobo tidak hanya saya akan muncul Kukuh muda yang lain, saya terbuka untuk bisa belajar bersama," tandasnya. (ima)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved