Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

PMB Gelar FGD Temu Tokoh: Bahas Sejarah Kabupaten Batang yang Lebih Tua dari Mataram dan Majapahit

Perkumpulan Masyarakat Batang (PMB) mengadakan Forum Group Discussion (FGD) di Batang untuk menggali dan meluruskan sejarah Kabupaten Batang.

Penulis: dina indriani | Editor: Daniel Ari Purnomo
Dina Indriani
Perkumpulan Masyarakat Batang (PMB) menggelar Forum Group Discussion (FGD) Temu Tokoh Peduli Sejarah Batang di Aula House Of Rhapsodia Batang, Kabupaten Batang, Kamis (15/8/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Perkumpulan Masyarakat Batang (PMB) menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk "Temu Tokoh Peduli Sejarah Batang" di Aula House Of Rhapsodia Batang, Kabupaten Batang, Kamis (15/8/2024). Acara ini mempertemukan para tokoh sejarah Batang untuk mendiskusikan sejarah panjang Kabupaten Batang yang dinilai sangat menarik dan kaya akan nilai historis.

Ketua PMB, Heppy Trenggono, mengungkapkan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk menghasilkan tulisan yang runtut mengenai sejarah Kabupaten Batang serta menciptakan film dokumenter yang menarik dan akurat.

“Sejarah Kabupaten Batang ini terlihat dari masa kerajaan Syailendra yang ada di wilayah ini, yang lebih tua dari Mataram dan Majapahit. Ini dibuktikan dengan penemuan candi bata di Kecamatan Gringsing oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),” jelas Heppy.

Heppy berharap bahwa melalui pertemuan ini, sejarah Kabupaten Batang dapat diluruskan, dan tahun 1966 yang selama ini dikenal sebagai tahun kelahiran Kabupaten Batang bisa diganti dengan usia yang lebih tua, sesuai dengan bukti sejarah yang ada.

“Sejarah yang diperbaiki ini akan menjadi kebanggaan dan karakter unggul bagi masyarakat asli Kabupaten Batang,” tambahnya.

Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, juga memberikan pandangannya, menegaskan bahwa sejarah Kabupaten Batang tidak dimulai pada tahun 1966. Penemuan situs candi bata abad ke-7 oleh BRIN membuktikan bahwa cikal bakal kerajaan sudah ada di wilayah Batang sejak lama.

Menurut Lani, penting untuk memanfaatkan keberadaan para pelaku sejarah yang masih hidup untuk memastikan cerita yang benar. Jika tidak, generasi mendatang mungkin akan kesulitan meluruskan sejarah yang sudah terdistorsi.

“Saya mendukung penuh pembahasan sejarah Kabupaten Batang dengan membentuk tim khusus untuk meluruskan cerita sejarah. Ini penting agar anak cucu kita mengetahui bahwa Kabupaten Batang memiliki sejarah yang panjang,” tandasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved