Pemkab Kudus Matangkan Usulan Program Makan Bergizi Gratis

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus masih mematangkan terkait program makan bergizi gratis. Program dari pemerintah pusat tersebut rencananya akan dimulai pada 2025.

Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kudus Sulistiyowati mengatakan, terkait dengan rencana program makan bergizi gratis untuk pelajar di Kabupaten Kudus pihaknya telah membahasnya bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).

Di antara OPD yang terlibat dalam pembahasan ini yaitu Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga; Badan Pendapatan, Pengelola Keuangan, dan Aset Daerah; dan Dinas Kesehatan. Di antara pembahasan yang dilakukan lintas OPD tersebut mengenai skema penganggaran.

“Jadi kami cuma mengusulkan kepada pemerintah pusat terkait skema penganggaran,” kata Sulistiyowati.

Dalam pembahasan tersebut, usulan yang pihaknya sampaikan ke pemerintah pusat condong menggunakan skema seperti penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat. Dia mencontohkan, DAK nonfisik yang selama ini sudah berjalan yaitu penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bantuan tersebut disalurkan langsung ke masing-masing satuan pendidikan.

“Dana langsung diserahkan ke sekolah karena mereka sudah terbiasa mengelola dana BOS. Akan tetapi, untuk skema pengawasan ini juga perlu menjadi perhatian. Kami masih merumuskan untuk itu,” kata Sulistiyowati.

Sedianya terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis pihaknya sekadar dimintai usul oleh pemerintah pusat. Usulan tersebut akan ditampung untuk kemudian dirumuskan sehingga keluar petunjuk teknis pelaksanaan program tersebut.

Untuk di Kabupaten Kudus sendiri rencananya pada September 2024 akan menggelar uji coba pelaksanaan makan bergizi gratis. Pelaksanaan uji coba ini rencananya akan menyasar 1.500 pelajar tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP.

“Untuk pembiayaan uji coba makan bergizi gratis itu nantinya kami rencana menggunakan skema CSR (corporate social responsibility),” kata Sulistiyowati.