Siap-siap, ASN Kudus yang "Tutup Mata" Koperasi Merah Putih hingga Akhir Bulan Akan Menghadap Bupati

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris tak main-main dalam imbauannya yang ditujukan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus agar terlibat dalam kepengurusan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Sam'ani menegaskan bahwa imbauan tersebut tidak hanya sekadar imbauan. Juga arahan kebijakan kepala daerah yang ditujukan khusus kepada ASN daerah untuk membantu menyukseskan program Koperasi Merah Putih.

Kata dia, ASN Kudus yang sudah terlibat dalam kepengurusan Koperasi Merah Putih dalam tahap pendataan.

Baca juga: Ketua DPRD Kudus: Struktur APBD 2026 Fokus untuk Layanan Publik dan Ketahanan Pangan

Jumlahnya akan terus berkembang menyesuaikan dengan progres operasional Koperasi Merah Putih berlangsung secara bertahap.

Namun demikian, ASN Kudus tidak boleh tutup mata akan hadirnya Koperasi Merah Putih di desanya masing-masing.

ASN justru didorong sebagai penggerak koperasi lebih siap dalam menjalankan roda bisnis yang ditekuni masing-masing.

"Terkait koperasi merah putih, (keterlibatan, red) ASN baru didata," terangnya saat dikonfirmasi, Senin (10/11/2025).

Sam'ani bakal melihat progres keterlibatan ASN di dalam manajemen Koperasi Merah Putih hingga akhir November 2025.

Dengan tegas dia bakal memanggil ASN yang terdeteksi tidak ikut terlibat di dalam koperasi merah putih.

"Wajib dalam akhir bulan ini akan kami cek, yang tidak ikut kami undang," ujarnya.

Sejauh ini sudah ada beberapa koperasi merah putih yang sudah dilaunching dan usahanya sudah jalan di Kabupaten Kudus.

Program pembangunan gudang dan gerai koperasi merah putih juga berproses sebagaimana arahan dari pemerintah pusat.

Sebelumnya, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris meresmikan Gedung Graha Jati Semi sekaligus meluncurkan Koperasi Desa Merah Putih di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Sabtu (8/11/2025).

Sam’ani mengapresiasi atas sinergi dan semangat gotong-royong warga Jati Wetan dalam membangun fasilitas publik yang bermanfaat luas bagi masyarakat. Gedung Graha Jati Semi dinilai sebagai wadah penting untuk memperkuat aktivitas sosial, budaya, serta menjadi pusat pemberdayaan masyarakat desa. Sekaligus sarana publik yang produktif.

Hadirnya Graha Jati Semi diharapkan menjadi ruang bersama untuk tumbuh dan berinovasi, serta mempererat kebersamaan masyarakat.

Baca juga: APBD Kabupaten Kudus Tahun 2026 Diproyeksikan Rp2,36 Triliun