Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Inilah Gatot dan Kerupuk Trowolo Asal Sragen, Cemilan Jadul yang Masih Eksis Saat Hajatan

Sudah produksi puluhan tahun, gatot dan kerupuk trowolo buatan Sugimin warga Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen tak diragukan lagi.

Editor: deni setiawan
TRIBUN SOLO/SEPTIANA AYU LESTARI
Sugimin pembuat gatot dan kerupuk trowolo warga Dusun Sunggingan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Makanan zaman dahulu atau orang menyebutnya jadul, gatot dan kerupuk trowolo ini tetap eksis saat ini.

Bahkan, tak sedikit warga di Kabupaten Sragen yang menyuguhkan kedua makanan tersebut saat menggelar hajatan.

Disebutkan mereka, kedua makanan itu seakan sudah menjadi bagian dari tradisi yang disajikan saat hajatan.

Dan inilah sosok pasutri yang masih eksis puluhan tahun memproduksi makanan jadul tersebut.

Baca juga: 50 Anggota DPRD Sragen Periode 2024-2029 Dilantik, Ketua Sementara Minta Optimal Layani Masyarakat

Baca juga: KPU Jateng Gelar Rakor dan Asistensi Pengelolaan Informasi Publik Pilkada Serentak 2024 di Sragen

Sudah produksi selama puluhan tahun, gatot dan kerupuk trowolo buatan Sugimin warga Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen tidak perlu diragukan lagi.

Salah satu warga, Sugiyono mengatakan, kerupuk trowolo buatan Sugimin ini sebenarnya sama dengan kerupuk trowolo yang lain.

Karena pada dasarnya bahan yang digunakan hanya singkong, tanpa ada tambahan bumbu yang lain.

Namun semakin ke sini, menurut Sugiyono, rasa kerupuk trowolo buatan Sugimin lebih bervariasi.

"Rasa trowolo itu sebenarnya di mana-mana relatif sama, memang khasnya seperti itu, kadang dimodifikasi sedikit dengan tambah bawang,"

"Sugimin ini cenderung kreatif, karena dari sisi usia lebih muda," katanya seperti dilansir dari TribunSolo.com, Rabu (11/9/2024).

Lanjutnya, rasa gatot buatan Sugimin juga tidak kalah enak.

"Soal gatot lebih lentur, karena memang prosesnya semuanya manual, sehingga bisa memaksimalkan kualitas," jelasnya.

Sugiyono yang juga merupakan warga Desa Jambeyan mengetahui bahwa Sugimin sudah lama memproduksi gatot dan kerupuk trowolo.

"Seingat saya sudah generasi kedua Sugimin membuat UMKM gatot dan trowolo ini," singkatnya.

Menurut Sugiyono, kehadiran kerupuk trowolo di acara hajatan yang digelar di Kabupaten Sragen ini sudah seperti sebuah tradisi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved