Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dokter Tewas di Kos Semarang

Cerita Ibu Dokter Aulia, Anaknya Wajib Datang Pukul 03.00, Pulang 01.00, Lapor Kaprogdi Dijawab Ini

Aulia menceritakan bahwa jam 03.00 WIB, ia harus ada sudah di ruangan dengan peralatan yang telah siap.  Aulia pulang sekitar 01.30 WIB

Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Nuzmatun Malinah (kerudung hijau) menceritakan perundungan dialami putrinya selama menjalani program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro    

Nuzmatun mengaku sangat merasa kehilangan seiring kepergian anaknya. Dirinya kecewa karena seharusnya anaknya masih sekolah mencari ilmu. 

"Anak saya sudah tidak ada. Anak saya seharusnya sekolah mencari ilmu, tapi apa yang didapat," tuturnya tidak bisa bisa menahan tangisnya.

Atas kejadian itu Nuzmatun tidak hanya kehilangan putrinya, tetapi juga suaminya. Sebab ayah Aulia juga meninggal tak lama setelah putrinya wafat. Nuzmatun meminta keadilan atas hal yang dialami anaknya.

"Tolong bantu saya mencari keadilan. Tak hanya satu nyawa tapi suami saya yang seharusnya mendampingi saya," ujarnya.
 
Nuzmatun meminta kasus itu harus menjadi pelajaran bagi semua pihak khususnya PPDS. Dirinya mengingatkan pihak-pihak yang telah dilaporkan karena melakukan perundungan kepada anaknya.

"Saya info hati-hati kalian. Kalau ini terbukti pidananya. Maka kalian tidak bisa lagi menjadi dokter," imbuhnya.

Ia meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian kesehatan segera bertindak. Dirinya meminta kedua kementerian itu mengeluarkan surat.

"Saya meminta dikeluarkan suratnya supaya besok atau lusa dapat langsung lapor," tandasnya. (rtp)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved