Berita Blora
Direktur RSUD dr R Soetijono Blora Soal Bayi Meninggal Tak Wajar: Investigasi Masih Jalan
Terhitung sudah 15 hari sejak meninggalnya bayi laki-laki di RSUD dr R Soetijono Blora, sampai saat ini tim internal dari RSUD
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muh radlis
"Ya saya sudah cek, jadi kita sudah tindaklanjuti, pihak RSUD juga sudah ke rumah keluarga korban, tentunya kami ikut berduka, ikut prihatin," katanya.
Lebih lanjut, Arief menyampaikan bahwa penyebab meninggalnya bayi laki-laki tersebut, murni dari kelalaian perawat.
"Ini memang murni dari kelalaian dari perawat yang menangani bayi tersebut,"
"Kemarin dari perawatnya sudah mengakui, kekhilafan tersebut, sudah meminta maaf kepada keluarga, dan ini sementara sudah kita off kan terlebih dahulu untuk perawat yang menangani bayi tersebut," jelasnya.
Arief meminta kepada pihak RSUD untuk menjadikan peristiwa meninggalnya bayi tersebut, sebagai pembelajaran agar tidak terulang lagi.
"Ini menjadi pembelajaran bagi kami, untuk penataan internal, kami sudah minta untuk dilakukan evaluasi, agar hal ini tidak terulang kembali," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora menyebut dua perawat RSUD dr R Soetijono Blora saat ini telah dipindahtugaskan sementara.
Itu sebagai tindaklanjut dari peristiwa meninggalnya seorang bayi laki-laki di RSUD dr R Soetijono Blora.
Selain itu, saat ini diketahui, pihak RSUD dr R Soetijono Blora tengah proses investigasi mengurai penyebab meninggalnya bayi tersebut.
Kepala Dinkes Blora, Edy Widayat, menjelaskan alasan dua perawat itu dipindahtugaskan, agar tim investigasi yang telah dibentuk dari internal RSUD bisa bekerja obyektif dalam proses investigasi itu.
"Ada dua perawat yang kita pindahtugaskan sementara, dan memang dua perawat itu yang jaga malam waktu itu, yang lain-lain nunggu investigasi, karena kita kan harus menetapkan, praduga tidak bersalah kan mas," katanya, kepada Tribunjateng, Sabtu (14/9/2024).
Kedua perawat itu, perempuan semua. Mereka dipindahtugaskan dari RSUD ke Dinkes Blora, ke bagian administrasi.
"Kita pindahtugaskan ke sini di Dinkes, mereka juga masih bekerja, tapi kalau di Dinkes kan pekerjaannya beralih ke administrasi. Dan itu berdampak, bagi pendapatan mereka,"
"Kalau di RSUD sana kan mereka dapat gaji pokok dan gaji profesi, kalau di Dinkes kan tidak ada jasa, terutama jasa pelayanan, ya yang didapat hanya gaji pokok saja. Sangat signifikan penurunannya memang," jelasnya.
Lebih lanjut, Edy Widayat, tidak dapat memastikan sampai kapan kedua perawat itu dipindahtugaskan.
| Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Pemkab Blora Beri Penghargaan kepada Atlet dan Pemuda Inspiratif |
|
|---|
| Sempat Terhenti Tiga Pekan, Dapur SPPG Padaan Japah Blora Kini Beroperasi Kembali |
|
|---|
| Puluhan Dapur MBG Sudah Beroperasi di Blora, Serap 2.800 Lebih Pekerja Lokal |
|
|---|
| Aset Bekas Kebakaran Pasar Ngawen Akan Dilelang, BPPKAD Blora Gandeng KPKNL |
|
|---|
| Punya Mobil Tapi Masih Terima Bansos, Kepala Dinsos P3A Blora: Kami Coret |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.