Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Mengintip Agrowisata Sido Muncul, Meraih Penghargaan Adi Niti 2024 dari KLHK

Belum lama ini Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul meraih penghargaan Adi Niti Kategori Pelaku Usaha Penerap Standar dari KLHK.

Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI SIDO MUNCUL
Suasana ketika Ketua DPR RI Puan Maharani berkunjung ke Agrowisata Sido Muncul belum lama ini. 

"Dengan adanya standar, tidak lagi berada dalam kebingungan atau tafsir yang berbeda-beda.”

“Standar ini memudahkan semua pihak untuk mengikuti aturan dan menjaga keseimbangan antara kegiatan ekonomi dan perlindungan lingkungan,” kata Irwan Hidayat.

Disebutkannya, Sido Muncul sebenarnya sudah menjalankan langkah- langkah tersebut jauh sebelum standardisasi itu ditetapkan oleh KLHK.

“Sebelum BSILHK, pada 3 tahun lalu, Sido Muncul sudah memiliki lembaga konservasi berbadan hukum dan saat BSILHK terbentuk, Sido Muncul sudah memiliki standar yang sama.”

“Beberapa standar itu seperti aspek legal, administrasi, sarana- prasarana, sumberdaya manusia, hingga pengelolaannya,” jelas Irwan Hidayat.

Menteri LHK Siti Nurbaya menyerahkan penghargaan Adi Niti kepada Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat dalam Pekan Standar Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PeSta) 2024 di Jakarta pada 10 September 2024.
Menteri LHK Siti Nurbaya menyerahkan penghargaan Adi Niti kepada Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat dalam Pekan Standar Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PeSta) 2024 di Jakarta pada 10 September 2024. (DOKUMENTASI SIDO MUNCUL)

Baca juga: Sido Muncul Gandeng UNS Solo, Kembangkan Riset Jamu untuk Indonesia Sehat

Namun, lanjutnya, dengan adanya regulasi standar tersebut, semakin menguatkan para pelaku industri untuk dapat senantiasa mengikuti aturan terkait lingkungan dan kehutanan dari KLHK.

“Perlu memang digarisbawahi, masa depan Indonesia harus terus dijaga tentang lingkungan hidup, ini juga tak terlepas dari kegiatan ekonomi di industri atau usaha yang sedang dijalankannya,” beber dia.

Hal ini yang menurut Irwan Hidayat, Sido Muncul berkomitmen sejak awal untuk terus menjaga lingkungan sama halnya dengan bisnis yang dijalankan selama ini.

“Selain berbicara keuntungan, seyogyanya juga tidak merusak, tetapi ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan,” ungkapnya.

Kepala Agrowisata Sido Muncul, Bambang Supartoko menambahkan, Agrowisata Sido Muncul telah mendapatkan izin sebagai Lembaga Konservasi dari KLHK dalam bentuk satwa sejak 2011.

Saat ini, Agrowisata Sido Muncul telah memiliki sekira 154 satwa dari 52 spesies dan 400 spesies tanaman, termasuk tanaman introduksi dari luar negeri seperti Echinacea Purpurea, Tribulus Terrestris, Mintha Piperita, dan Sylibum Marianum.

“Ada beberapa satwa pula dari hasil keberhasilan breeding seperti harimau Siberia yang awalnya ada dua pasang saat ini menjadi 12 ekor.”

“Lalu ada paruh bengkok, puri bayan, hingga rusa itu yang juga terus berkembang.”

“Bahkan elang yang sudah hampir punah pun bisa kami lakukan pelepasan bersama pihak KLHK,” terang Bambang Supartoko.

Sesuai misi PT Sido Muncul, agrowi­sata ini difokus­kan sebagai lokasi koleksi tanaman yang dilestarikan dan sewaktu-waktu dapat sebagai bahan penelitian dalam menghasilkan bahan baku baru untuk mendukung perkembangan industri jamu di Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved