Berita Jawa Tengah
Mengintip Agrowisata Sido Muncul, Meraih Penghargaan Adi Niti 2024 dari KLHK
Belum lama ini Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul meraih penghargaan Adi Niti Kategori Pelaku Usaha Penerap Standar dari KLHK.
"Dengan adanya standar, tidak lagi berada dalam kebingungan atau tafsir yang berbeda-beda.”
“Standar ini memudahkan semua pihak untuk mengikuti aturan dan menjaga keseimbangan antara kegiatan ekonomi dan perlindungan lingkungan,” kata Irwan Hidayat.
Disebutkannya, Sido Muncul sebenarnya sudah menjalankan langkah- langkah tersebut jauh sebelum standardisasi itu ditetapkan oleh KLHK.
“Sebelum BSILHK, pada 3 tahun lalu, Sido Muncul sudah memiliki lembaga konservasi berbadan hukum dan saat BSILHK terbentuk, Sido Muncul sudah memiliki standar yang sama.”
“Beberapa standar itu seperti aspek legal, administrasi, sarana- prasarana, sumberdaya manusia, hingga pengelolaannya,” jelas Irwan Hidayat.

Baca juga: Sido Muncul Gandeng UNS Solo, Kembangkan Riset Jamu untuk Indonesia Sehat
Namun, lanjutnya, dengan adanya regulasi standar tersebut, semakin menguatkan para pelaku industri untuk dapat senantiasa mengikuti aturan terkait lingkungan dan kehutanan dari KLHK.
“Perlu memang digarisbawahi, masa depan Indonesia harus terus dijaga tentang lingkungan hidup, ini juga tak terlepas dari kegiatan ekonomi di industri atau usaha yang sedang dijalankannya,” beber dia.
Hal ini yang menurut Irwan Hidayat, Sido Muncul berkomitmen sejak awal untuk terus menjaga lingkungan sama halnya dengan bisnis yang dijalankan selama ini.
“Selain berbicara keuntungan, seyogyanya juga tidak merusak, tetapi ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan,” ungkapnya.
Kepala Agrowisata Sido Muncul, Bambang Supartoko menambahkan, Agrowisata Sido Muncul telah mendapatkan izin sebagai Lembaga Konservasi dari KLHK dalam bentuk satwa sejak 2011.
Saat ini, Agrowisata Sido Muncul telah memiliki sekira 154 satwa dari 52 spesies dan 400 spesies tanaman, termasuk tanaman introduksi dari luar negeri seperti Echinacea Purpurea, Tribulus Terrestris, Mintha Piperita, dan Sylibum Marianum.
“Ada beberapa satwa pula dari hasil keberhasilan breeding seperti harimau Siberia yang awalnya ada dua pasang saat ini menjadi 12 ekor.”
“Lalu ada paruh bengkok, puri bayan, hingga rusa itu yang juga terus berkembang.”
“Bahkan elang yang sudah hampir punah pun bisa kami lakukan pelepasan bersama pihak KLHK,” terang Bambang Supartoko.
Sesuai misi PT Sido Muncul, agrowisata ini difokuskan sebagai lokasi koleksi tanaman yang dilestarikan dan sewaktu-waktu dapat sebagai bahan penelitian dalam menghasilkan bahan baku baru untuk mendukung perkembangan industri jamu di Indonesia.
Semarang
Agrowisata Sido Muncul
Penghargaan Adi Niti KLHK
KLHK
Irwan Hidayat
Sido Muncul
Siti Nurbaya
BSILHK
Bambang Supartoko
Ary Sudijanto
feature
Kejati Jateng Tahan Sekda Klaten Jajang Prihono, Tersangka Baru Korupsi Pengelolaan Plaza Klaten |
![]() |
---|
Lagu Bengawan Solo Mendadak Hilang di Stasiun Solo Balapan, Berkait Royalti? |
![]() |
---|
TERSANGKA! Kades di Dawe Kudus Selewengkan APBDes Rp571,2 Juta |
![]() |
---|
Innalillahi, Safitri Perempuan Obesitas Asal Karanganyar Meninggal, Begini Proses Pemakamannya |
![]() |
---|
Pencari Kerja Suka Pilih-pilih, Penyebab Tingginya Angka Pengangguran di Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.