Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Wujudkan Bangunan Gedung Hijau, Distaru Kota Semarang Segera Bikin Prototipe Rumah Sederhana

Konsep bangunan gedung hijau (BGH) dalam pembangunan rumah bakal diterapkan di Kota Semarang

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Kepala Distaru Kota Semarang, M Irwansyah. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang mengajak masyarakat menerapkan konsep bangunan gedung hijau (BGH) dalam pembangunan rumah.

Distaru akan menggandeng para pengembang perumahan untuk mewujudkan BGH di ibu kota Jawa Tengah.

Bahkan, Distaru ingin membuat prototipe rumah sederhana. 

Baca juga: Ini Tampang Maling BMW di Hotel Semarang, Pelaku Pemilik Awal Mobil, Punya Kunci Cadangan

Baca juga: Artotel Group Hadirkan F&B Signatur Menu “Rasa Nusantara Sulawesi” di Rooms Inc Semarang

Kepala Distaru Kota Semarang, M Irwansyah mengatakan, tahun ini berencana membuat komitmen dan kolaborasi dengan para stakeholder yang bergerak di bidang perumahan. 

Pihaknya mengajak mereka mulai membangun dengan konsep BGH.

"Mereka sudah mulai tapi belum terprogram."

"Kami programkan, tahun ini kami buat komitmen bersama."

"Mudah-mudahan terbangun satu prototipe," ucap Irwansyah kepada Tribunjateng.com, Senin (14/10/2024). 

Dengan adanya prototipe, dia berharap, masyarakat umum bisa paham mengenai konsep bangunan gedung hijau hingga penghematan yang bisa mereka rasakan ke depan jika menerapkan konsep itu. 

Selama ini, kata dia, masyarakat menilai rumah dengan konsep BGH tergolong mahal.

Padahal, suatu saat BGH akan lebih murah.

"Saat ini orang ngomong mahal, tapi suatu saat akan murah."

"Ini nanti digerakkan ekonomi hijau."

"Material bisa dikembangkan dengan, bisa dikeluarkan lokal."

"Bisa tenaga kerja yang nganggur diberdayakan."

"Konsepnya luar biasa," jelasnya. 

Irwansyah memaparkan, rumah sederhana dengan konsep BGH lebih menghemat 20 hingga 25 persen.

Sementara, bangunan dengan high risk atau risiko tinggi bisa menghemat 30 hingga 40 persen. 

Baca juga: DAFTAR Pengurus Perbasi Kota Semarang 2024-2028, Nelwan: Kita ingin Maksimal di Porprov 2026

Baca juga: MG Motor Indonesia Hadirkan Konsep Layanan 3S di Diler Baru Semarang

"Ini harus didengungkan."

"Efeknya, yang nggak ternilai itu alamnya lestari."

"Itu luar bias."

"Kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi?" ujarnya.

Menurutnya, beberapa pengembang sudah membangun rumah dengan konsep BGH.

Namun, belum seluruhnya pengembang melakukan hal itu.

Di sisi lain, tak jarang masyarakat juga kemudian hari melakukan renovasi tanpa memperhatikan BGH.

Oleh karena itu, perlu edukasi kepada seluruh pihak tentang pentingnya konsep BGH. 

"Makanya, bagaimana berkolaborasi, mengubah mindset."

"Kalau sudah masuk (mindset BGH), kan akan jalan," katanya. 

Irwansyah memaparkan, ada sejumlah kaidah desain arsitektur dalam konsep BGH yang harus diterapkan, antara lain bangunan harus sehat, tata ruang harus baik, sirkulasi udara, pencahayaan, dan bangunan hemat energi. 

"Ke depan, mungkin dengan solar panel, bukaan jendela, sirkulasi udara, itu harus diatur, sehingga hemat energi mengurangi penggunaan elektrikal," sebutnya

Disamping itu, dia menyebut, material yang dipakai juga menggunakan material yang ramah lingkungan dan zero karbon. 

Dengan konsep itu, bangunan itu akan sehat.

Jika semua sudah hemat energi, perwaatan bangunan akan lebih murah.

Hal terpenting, tujuan paling besar yakni pembangunan berkelanjutan. (*)

Baca juga: Berlangsung Selama 2 Pekan, Operasi Zebra Candi 2024 di Wonosobo Dimulai Hari Ini

Baca juga: KABAR BAIK! KA Progo Kini Gunakan Rangkaian Ekonomi Stainless Steel New Generation

Baca juga: 120 Kucing Liar di Kudus Disterilisasi, CRC Dorong Pemkab Fasilitasi Rumah Penampungan

Baca juga: Kunjungi Anak Penyandang Disabilitas yang Sakit, Pj Bupati Jepara Berikan Bantuan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved