Berita Wonosobo
Berita Lengkap Orangtua Laporkan Guru ke Polisi di Wonosono Sepakat Berdamai
Kasus wali murid melaporkan guru ke polisi juga terjadi di Wonosobo. Dalam laporan orangtua siswa kepada polisi
Penulis: Imah Masitoh | Editor: Catur waskito Edy
Ia menjelaskan di tengah penyelidikan, mediasi yang melibatkan pelapor dan terlapor dengan ditemani kepala sekolah juga sudah dilakukan.
Sidang Ketiga
Beda lagi dengan kasus Supriyani. Guru honorer di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara ini menjalani sidang ketiga di PN Andoolo, Konawe Selatan, Selasa (29/10/2024).
Majelis Hakim memutuskan sidang kasus guru honorer Supriyani yang dituduh aniaya anak polisi dilanjutkan.
Ketua Majelis Hakim, Stevie Rosano dan Hakim Anggota Vivy Fatmawati Ali dan Sigit Jati Kusumo dalam putusan selanya menolak eksepsi dari kuasa hukum Supriyani.
“Menyatakan keberatan penasehat hukum tidak dapat diterima dan memerintahkan penuntut umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara nomor 104/Pidsus/2024/PNAndoolo atas nama terdakwa Supriyani S.Pd binti Sudiharjo, menangguhkan perkara sampai putusan akhir,” kata Ketua Majelis Hakim Stevie Rosano dalam putusannya.
Usai pembacaan putusan sela tersebut dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi-saksi.
Dari 8 saksi dihadirkan, 3 di antaranya anak-anak atau masih di bawah umur. Sehingga, sidang di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo berlangsung tertutup.
Kuasa hukum Supriyani, Andri Darmawan mengatakan 3 saksi anak yang telah diperiksa, tidak bisa dijadikan sebagai saksi.
Karena tidak memenuhi syarat dan keterangan saksi tidak disumpah. Sehingga pernyataan saksi anak tersebut hanya dijadikan petunjuk untuk melihat fakta yang sebenarnya.
Dalam pemeriksaan beberapa saksi, terjadi perbedaan keterangan. Andri mengatakan menemukan fakta banyak keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tidak sesuai yang disampaikan saat persidangan.
Menurutnya, perbedaan itu antara lain, waktu pemukulan, cara memukul, alat yang digunakan untuk memukul. Dalam tuduhannya, guru honorer Supriyani dituduh memukul siswa (anak polisi) di bagian paha menggunakan gagang sapu.
Andri menyampaikan, keterangan saksi anak terkait cara memukul juga berbeda-beda. Seperti ada yang mengatakan dipukul dari atas, sedang yang lainnya mengatakan dipukul dari atas tetapi pelan.
Kemudian, ada pula yang mengatakan anak dari oknum polisi tersebut dipukul dengan gagang sapu bagian tengah, sedang yang lainnya mengatakan dengan ujung sapu.
Sementara itu, ayah korban, Aipda HW saat ditemui Tribunnewssultra.com, enggan berkomentar usai persidangan
Pemkab Wonosobo Kenalkan Lapor Bupati Versi 2025, Aduan Bisa Transparan atau Rahasia |
![]() |
---|
Menjelajahi Tradisi Unik Manten Pari di Wonosobo: Ritual Kuno Menjemput Dewi Sri |
![]() |
---|
Kontes Domba Wonosobo Kembali Digelar, Harga Domba Bisa Naik 4 Kali Lipat Jika Menang |
![]() |
---|
Pedagang Liar Marak di Alun-alun, DPRD Wonosobo Minta Penegakan Aturan dan Penataan |
![]() |
---|
500 Pohon Penuhi Halaman Pendopo Bupati Wonosobo, Ucapan Selamat HUT Tak Lagi Karangan Bunga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.