Opini
Kulit Buah Sebagai Salah Satu Alternatif Pengganti Antibiotik
Kesehatan merupakan aset berharga yang perlu dijaga dengan baik. Pola hidup sehat dan melakukan tindakan pencegahan dapat meningkatkan kualitas hidup
Dari hasil penelitian yang saya lakukan pada tahun 2020 terkait bakteri Staphylococus aureus, Escherichia coli dan Streptococus mutan, saya menggunakan kulit buah sebagai upaya dalam membunuh atau menghambat pertumbuhan dari ketiga bakteri tersebut. Kulit buah yang saya gunakan antara lain kulit nanas madu,kulit pisang kepok dan kulit pepaya.
Alasan pemilihan ketiga kulit buah ini yaitu jumlahnya yang melimpah ruah dikarenakan banyak dijajakan di pinggir jalan oleh pedagang nanas madu dan juga pedagang rujak buah. Untuk kulit pisang kepok yang menjadi pilihan karena banyak pedagang gorengan yang menggunakan pisang ini untuk dijajakan ke para pembeli sedangkan limbah dari kulit ini hanya dibuang begitu saja.
Alasan penggunaan ketiga kulit buah tersebut juga dikarenakan adanya kandungan berbagai zat yang berfungsi sebagai antibakteri. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga kulit buah yang digunakan kulit nanas madu lah yang paling efektif dalam menghambat ketiga bakteri tersebut. Keefektifan tersebut disimpulkan dari diameter hambat yang terbentuk di sekitar sumuran dengan menggunakan metode difusi.
Mengapa kulit nanas madu memiliki daya hambat yang paling baik terhadap ketiga bakteri tersebut? Jawabannya karena di dalam kulit nanas terkandung banyak zat yang berfungsi sebagai antibakteri. Enzim bromelin dan flavonoid merupakan senyawa antibakteri yang paling tinggi dalam ekstrak kulit buah nanas madu.
Kandungan enzim bromelin yang terdapat dalam kulit nanas madu terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Enzim ini berperan dalam penghambatan ketika protein sedang disintesis melalui ikatan protein yang diputus.
Kulit nanas madu juga memiliki beberapa metabolit sekunder seperti tanin. Zat ini juga berpengaruh terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri. Tanin dianggap memiliki sifat antibakteri karena kemampuannya yang mirip senyawa fenolat ketika mengendapkan protein dari bakteri.
Selain sebagai antibakteri, tanin juga berfungsi sebagai antioksida. Kegiatan antioksidan dalam ekstrak tumbuhan sering dikaitkan dengan keberadaan senyawa polifenol, di antaranya tanin, yang terkenal akan manfaat antioksidannya.
Zat lain yang terkandung dalam kulit nanas madu yaitu flavonoid. Senyawa ini memiliki sifat antibakteri. melalui penghambatan terhadap aktivitas protein dalam sel bakteri, sehingga menghilangkan sifat khasnya.
Proses ini dapat merusak sel bakteri secara permanen yang tidak dapat pulih. Zat saponin juga berperan dalam penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri melalui peningkatan terhadap permeabilitas dari membran sel, yang berakibat pada adanya hemolisis pada sel.
Dari hasil penelitian tahun 2020 terkait kulit nanas madu yang sangat luar biasa terhadap penghambatan bakteri S. aureus, E coli dan S. mutan. Akhirnya saya mengembangkan beberapa sediaan yang dapat membantu dalam pengobatan terkait penyakit infeksi antara lain sabun ekstrak kulit nanas madu pada tahun 2021,minuman probiotik Tepache dari kulit nanas madu pada tahun 2022, granul effervescent ekstrak kulit nanas madu pada tahun 2023 dan mouthwash ekstrak kulit nanas madu di tahun 2024.
Pemilihan sediaan yang telah dipaparkan di atas, didasarkan atas kemampuannya dalam menghambat bakteri yang digunakan dalam penelitian. Sabun cair ekstrak kulit nanas madu dipilih dengan latar belakang Indonesia yang beriklim tropis dengan intensitas sinar matahari yang tinggi berakibat pada produksi keringat yang berlebih.
Sabun cair antiseptic ekstrak kulit nanas madu yang dikombinasikan dengan jeruk peras ini menjadi pilihan untuk membersihkan badan akibat keringat berlebih. Sabun antiseptic ini juga telah diujikan terhadap bakteri S. aureus dengan hasil yang memuaskan. Dengan demikian ini selain sebagai pembersih badan, sabun ini juga efektif untuk mengobati penyakit terkait infeksi kulit akibat bakteri Staphylococus aureus. Sabun cair ini juga memiliki keunggulan selain zat aktif dari limbah (kulit nanas madu dan kulit jeruk), sabun cair ini aman untuk kulit, praktis serta lebih higienis.
Pada tahun 2022, saya mengembangkan minuman probiotik tepache. Minuman ini sangat segar apalagi jika dinikmati di siang hari dan sangat cocok dengan Indonesia yang memiliki musim kemarau yang lebih panjang jika dibandingkan dengan musim penghujan. Minuman ini selain segar juga bersifat sebagai probiotik yang mampu membantu melancarkan proses pencernaan.
Pembuatan minuman ini pun sangat mudah dengan cara melakukan fermentasi selama 2 hari dengan komposisi kulit nanas madu, gula merah dan air. Minuman inipun efektif dalam menghambat terhadap bakteri E coli.
Tahun 2023 dipilih untuk sediaan granul effervescent dilatarbelakangi oleh adanya penyakit diare pada anak yang mengalami peningkatan tiap tahunnya. Dari observasi terkait obat diare yang diberikan untuk anak-anak, rata-rata mereka kurang suka dengan rasanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.