Kulit Buah Sebagai Salah Satu Alternatif Pengganti Antibiotik

Oleh: Inur Tivani

Dosen Mikrobiologi, D-3 Farmasi Politeknik Harapan Bersama

TRIBUNJATENG.COM- Kesehatan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Menjaga kesehatan bukan hanya sekadar untuk terhindar dari penyakit, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Kesehatan yang baik memungkinkan seseorang untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan optimal, serta memberikan rasa sejahtera secara fisik, mental, dan sosial.

Kesehatan merupakan modal utama dalam menjalani kehidupan yang produktif dan berkualitas. Kesehatan yang baik memungkinkan seseorang untuk melakukan berbagai aktivitas dengan lancar, tanpa terkendala oleh masalah Kesehatan. Dengan menjaga pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan buruk, seseorang dapat mencegah berbagai penyakit. Kesehatan tidak hanya tentang tubuh, tetapi juga tentang pikiran.

Kesehatan mental yang baik dapat membantu seseorang untuk mengatasi stres dan tekanan hidup dengan lebih baik. Ketika seseorang dalam kondisi sehat, mereka cenderung lebih produktif dalam melakukan pekerjaan dan aktivitas lainnya. Melihat pentingnya menjaga kesehatan, maka kegiatan preventif (pencegahan) lebih baik dilakukan sebelum tindakan kuratif (pengobatan).

Pencegahan terhadap penyakit dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan. Ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan, antara lain makan makanan sehat dengan cara memilih makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein sehat.

Olahraga teratur minimal 30 menit setiap hari, untuk menjaga kondisi fisik dan kesehatan jantung, menghindari merokok, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, dan mengonsumsi obat-obatan terlarang. Istirahat yang cukup karena mampu membantu tubuh untuk pulih dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Dan yang tak kalah penting yaitu memeriksakan kesehatan secara rutin. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi penyakit atau kondisi kesehatan lainnya dengan lebih cepat, sehingga dapat ditangani dengan lebih baik.

Pengobatan penyakit terutama infeksi mikroorganisme, sering kali menggunakan antibiotik sebagai salah satu pilihan penyembuhan. Namun, dampak penggunaan antibiotik dapat mengakibatkan adanya resistensi.

Resistensi bakteri terhadap antibiotik merupakan masalah global yang meningkat dan memiliki dampak serius terhadap kesehatan masyarakat. Beberapa akibat dari resistensi bakteri antara lain pengobatan yang tidak efektif. Hal ini dikarenakan bakteri yang resisten terhadap antibiotik akan sulit diobati, bahkan dapat menyebabkan infeksi menjadi lebih parah atau berlanjut menjadi infeksi kronis.

Akibat lainnya yaitu peningkatan angka kematian. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotik memiliki risiko kematian yang lebih tinggi karena sulitnya mengobati infeksi tersebut. Akibat selanjutnya dari resistensi bakteri yaitu biaya perawatan yang meningkat.

Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri resisten cenderung lebih mahal karena memerlukan penggunaan antibiotik yang lebih kuat atau terapi alternatif yang lebih kompleks. Akibat lain yaitu penyakit menular yang sulit dikendalikan.

Bakteri yang resisten terhadap antibiotik dapat menyebabkan penyebaran penyakit yang sulit dikendalikan, terutama di lingkungan kesehatan yang rentan seperti rumah sakit dan fasilitas perawatan kesehatan lainnya. 

Keterbatasan pilihan pengobatan juga dampak dari resistensi dari bakteri. Semakin banyak bakteri yang menjadi resisten terhadap antibiotik, semakin sedikit pilihan pengobatan yang efektif tersedia, yang pada akhirnya dapat mengancam keselamatan pasien. Akibat yang terakhir yaitu meningkatkan risiko komplikasi. Infeksi yang sulit diobati karena resistensi bakteri dapat meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti sepsis, yang dapat mengancam nyawa.

Dari penjabaran di atas terkait berbagai akibat yang ditimbulkan dari resistensi bakteri, maka perlu dicari solusi dengan mencari alternatif antibiotik menggunakan bahan lain yang memiliki khasiat hampir sama dengan antibiotik.

Dari hasil penelitian yang saya lakukan pada tahun 2020 terkait bakteri Staphylococus aureus, Escherichia coli dan Streptococus mutan, saya menggunakan kulit buah sebagai upaya dalam membunuh atau menghambat pertumbuhan dari ketiga bakteri tersebut. Kulit buah yang saya gunakan antara lain kulit nanas madu,kulit pisang kepok dan kulit pepaya.

Alasan pemilihan ketiga kulit buah ini yaitu jumlahnya yang melimpah ruah dikarenakan banyak dijajakan di pinggir jalan oleh pedagang nanas madu dan juga pedagang rujak buah. Untuk kulit pisang kepok yang menjadi pilihan karena banyak pedagang gorengan yang menggunakan pisang ini untuk dijajakan ke para pembeli sedangkan limbah dari kulit ini hanya dibuang begitu saja.

Alasan penggunaan ketiga kulit buah tersebut juga dikarenakan adanya kandungan berbagai zat yang berfungsi sebagai antibakteri. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga kulit buah yang digunakan kulit nanas madu lah yang paling efektif dalam menghambat ketiga bakteri tersebut. Keefektifan tersebut disimpulkan dari diameter hambat yang terbentuk di sekitar sumuran dengan menggunakan metode difusi.

Mengapa kulit nanas madu memiliki daya hambat yang paling baik terhadap ketiga bakteri tersebut? Jawabannya karena di dalam kulit nanas terkandung banyak zat yang berfungsi sebagai antibakteri. Enzim bromelin dan flavonoid merupakan senyawa antibakteri yang paling tinggi dalam ekstrak kulit buah nanas madu.

Kandungan enzim bromelin yang terdapat dalam kulit nanas madu terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Enzim ini berperan dalam penghambatan ketika protein sedang disintesis melalui ikatan protein yang diputus.

Kulit nanas madu juga memiliki beberapa metabolit sekunder seperti tanin. Zat ini juga berpengaruh terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri. Tanin dianggap memiliki sifat antibakteri karena kemampuannya yang mirip senyawa fenolat ketika mengendapkan protein dari bakteri.

Selain sebagai antibakteri, tanin juga berfungsi sebagai antioksida. Kegiatan antioksidan dalam ekstrak tumbuhan sering dikaitkan dengan keberadaan senyawa polifenol, di antaranya tanin, yang terkenal akan manfaat antioksidannya.

Zat lain yang terkandung dalam kulit nanas madu yaitu flavonoid. Senyawa ini memiliki sifat antibakteri. melalui penghambatan terhadap aktivitas protein dalam sel bakteri, sehingga menghilangkan sifat khasnya.

Proses ini dapat merusak sel bakteri secara permanen yang tidak dapat pulih. Zat saponin juga berperan dalam penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri melalui peningkatan terhadap permeabilitas dari membran sel, yang berakibat pada adanya hemolisis pada sel.

Dari hasil penelitian tahun 2020 terkait kulit nanas madu yang sangat luar biasa terhadap penghambatan bakteri S. aureus, E coli dan S. mutan. Akhirnya saya mengembangkan beberapa sediaan yang dapat membantu dalam pengobatan terkait penyakit infeksi antara lain sabun ekstrak kulit nanas madu pada tahun 2021,minuman probiotik Tepache dari kulit nanas madu pada tahun 2022, granul effervescent ekstrak kulit nanas madu pada tahun 2023 dan mouthwash ekstrak kulit nanas madu di tahun 2024.

Pemilihan sediaan yang telah dipaparkan di atas, didasarkan atas kemampuannya dalam menghambat bakteri yang digunakan dalam penelitian. Sabun cair ekstrak kulit nanas madu dipilih dengan latar belakang Indonesia yang beriklim tropis dengan intensitas sinar matahari yang tinggi berakibat pada produksi keringat yang berlebih.

Sabun cair antiseptic ekstrak kulit nanas madu yang dikombinasikan dengan jeruk peras ini menjadi pilihan untuk membersihkan badan akibat keringat berlebih. Sabun antiseptic ini juga telah diujikan terhadap bakteri S. aureus dengan hasil yang memuaskan. Dengan demikian ini selain sebagai pembersih badan, sabun ini juga efektif untuk mengobati penyakit terkait infeksi kulit akibat bakteri Staphylococus aureus. Sabun cair ini juga memiliki keunggulan selain zat aktif dari limbah (kulit nanas madu dan kulit jeruk), sabun cair ini aman untuk kulit, praktis serta lebih higienis.

Pada tahun 2022, saya mengembangkan minuman probiotik tepache. Minuman ini sangat segar apalagi jika dinikmati di siang hari dan sangat cocok dengan Indonesia yang memiliki musim kemarau yang lebih panjang jika dibandingkan dengan musim penghujan. Minuman ini selain segar juga bersifat sebagai probiotik yang mampu membantu melancarkan proses pencernaan.

Pembuatan minuman ini pun sangat mudah dengan cara melakukan fermentasi selama 2 hari dengan komposisi kulit nanas madu, gula merah dan air. Minuman inipun efektif dalam menghambat terhadap bakteri E coli.

Tahun 2023 dipilih untuk sediaan granul effervescent dilatarbelakangi oleh adanya penyakit diare pada anak yang mengalami peningkatan tiap tahunnya. Dari observasi terkait obat diare yang diberikan untuk anak-anak, rata-rata mereka kurang suka dengan rasanya.

Oleh karena itu dibuatlah granul efervescent ekstrak kulit nanas madu guna mengatasi permasalahan ini. Hasil uji bakteri E. coli pun menunjukkan hasil yang sangat baik. Artinya granul effervescent bisa menjadi alternatif untuk pengobatan penyakit diare.

Tahun 2024 awal saya membuat sediaan mouthwash yang dibuat dengan menggunakan cuka kulit nanas serta pemanis daun stevia. Pemilihan kedua bahan tersebut didasarkan dari hasil penelitian sebelumnya terkait efektivitas kulit nanas madu terhadap bakteri S. mutan dimana bakteri ini sering merusak gigi manusia. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa mouthwash dari cuka kulit nanas madu efektif dalam menghambat bakteri S. mutan.

Dari beberapa sediaan yang telah dibuat dengan bahan dasar kulit nanas madu tersebut, dapat menjadi pilihan alternatif pengganti antibiotik. Dengan demikian penggunaan antibiotik bisa diminimalisir dengan sediaan lain yang aman bagi tubuh serta tidak menimbulkan efek samping.

Kesehatan merupakan aset berharga yang perlu dijaga dengan baik. Dengan menjaga pola hidup sehat dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencapai potensi hidup yang optimal. Oleh karena itu, penting untuk selalu memprioritaskan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.