Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pelajar Semarang Tewas Ditembak Polisi

Fakta Polda Jateng Bongkar Makam Siswa SMK Semarang yang Ditembak Mati Polisi, Apa yang Dicari?

Polda Jateng membongkar makam siswa SMKN 4 Semarang, GRO (17), di TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen

Penulis: Agus Iswadi | Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
Kepolisian melakukan ekshumasi makam siswa SMK Negeri 4 Semarang, GRO (17) di TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen pada Jumat (29/11/2024) siang. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Polda Jateng membongkar makam siswa SMKN 4 Semarang, GRO (17), di TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, pada Jumat (29/11).

Pantauan Tribun Jateng di lokasi, polisi telah memasang garis pengaman di sekitar supaya warga sekitar tidak mendekat saat proses ekshumasi atau pembongkaran makam.

Kakek GRO, Siman (72), turut menghadiri proses ekshumasi. Begitu juga dengan ayah korban, Andi Prabowo.

Doa bersama dilakukan sebelum dimulainya eskhumasi oleh tim yang dipimpin Kabiddokes Polda Jateng, Kombes Pol Agustinus, dibantu sejumlah dokter forensik.

Baca juga: Sebelum Peristiwa Penembakan, GRO Siswa SMK Semarang Masih Kontak dengan Ayahnya, Cerita Lagi Apa

Setelah tim selesai melakukan ekshumasi, jenazah dikebumikan lagi dengan disaksikan pihak keluarga.

Usai proses ekshumasi selesai, keluarga lantas doa bersama dan diakhiri dengan tabur buka di atas makam GRO.

Pihak keluarga menabur bunga di makam GRO usai proses ekshumasi dilakukan di TPU Bangunrejo Desa Saradan Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024) sore.
 
Pihak keluarga menabur bunga di makam GRO usai proses ekshumasi dilakukan di TPU Bangunrejo Desa Saradan Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024) sore.   (Tribunjateng/Agus Iswadi)

"Besok (hari ini—Red) mudah-mudahan sudah bisa kami serahkan (hasil ekshumasi) ke penyidik," kata Agustinus kepada wartawan seusai ekshumasi, pada Jumat sore.

Agustinus menyampaikan, Dokkes Polda Jateng melibatkan satu dokter forensik utama dan dibantu dokter dari Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang serta Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

"Proses (ekshumasi) berjalan sekitar 2-3 jam. Fokus yang jelas mencari sebab kematian saja," tuturnya.

GRO sebelumnya tewas ditembak oleh polisi dari Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin (38), di Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11). Dua rekan GRO selamat, meski juga menderita luka tembak.

Transparan

Sementara itu Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio mengatakan, terkait kasus penembakan di Semarang harus dilakukan dengan transparan sesuai perintah dari pimpinan.

"Siapa yang berbuat, kalau memang itu ada tindakan salah harus bertanggung jawab. Hari ini (Jumat kemarin—Red) kami lakukan kegiatan ekshumasi yang dipimpin Kabid Dokkes. Nanti akan dijelaskan bagaimana prosesnya. Prinsipnya, kami transparan, proses akan jalan terus sampai nanti peradilan," ungkap Dwi.

Dia menyatakan, proses pembongkaran makam korban bertujuan mengetahui penyebab kematian GRO.

Proses ekshumasi tersebut merupakan bagian dari upaya melengkapi berkas penyidikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved