Berita Semarang
Upaya Pemkot Semarang Atasi Banjir yang Melegenda, Mba Ita Resmikan Jembatan dengan Inovasi Baru
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meresmikan Jembatan Nogososro, di Tlogosari, Jumat (29/11)
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meresmikan Jembatan Nogososro, di Tlogosari, Jumat (29/11).
Pembangunan jembatan ini merupakan bagian dari upaya penanganan banjir di wilayah Tlogosari dan sekitarnya.
"Alhamdulillah, setelah dipertanyakan masyarakat kapan selesainya, hari ini Jembatan Nogososro sudah diresmikan. Dinas PU menginginkan jembatan itu betul-betul kokoh, tidak terjadi permasalahan seperti lalu," jelas Ita, sapaannya, seusai peresmian.
Baca juga: Banjir di Kroya Cilacap, Sejumlah Rumah Warga dan Sekolah Terendam, Satu KK Mengungsi
Pada jembatan ini, Ita mengatakan, nantinya akan diterapkan sebuah inovasi fast trash. Sampah-sampah akan terfilter sehingga tidak masuk ke kolong jembatan.
Pembangunan Jembatan Nogososro ini menjadi upaya penanganan banjir untuk wilayah Parangsarpo, Tlogosari Wetan, Tlogosari Kulon, hingga Muktiharjo.
"Diharapkan tidak terjadi lagi limpasan atau banjir di wilayah tersebut," ucapnya.
Ita melanjutkan, jembatan ini juga ditinggikan. Sehingga, air akan mengalir dengan lancar ke Muara Kali Tenggang. Sementara, wilayah Kali Tenggang menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Saat ini, BBWS sedang melakukan proses lelang Normalisasi Kali Tenggang. Normalisasi direncanakan multiyears mulai 2025 dan 2026.
"PR yang sudah bertahun-tahun adalah Kali Tenggang sempit. Harus dinormalisasi seperti sungai lainnya. Saat ini sedang proses lelang, insya Allah tiga bulan, maksimal empat bulan, akan bisa dimulainya normalisasi Kali Tenggang," jelasnya.
Dengan normalisasi Kali Tenggang, Ita menyebut, bisa mengatasi persoalan banjir di wilayah Pedurungan, Gayamsari, Semarang Utara, dan Genuk.
Ditambah, adanya rencana proyek giant sea wall serta pembangunan kolam retensi seluas 250 hektar akam menjadi solusi penanganan banjir di wilayah Semarang bagian utara dan dan timur.
Ita menyatakan, banjir di Kota Semarang kini sudah mulai teratasi.
Terbukti, beberapa waktu terakhir Semarang diguyur hujan, beberapa wilayah di timur dan utara tidak ada limpasan air. Justru, limpasan terjadi di beberapa wilayah di pusat kota.
"Justru, limpasan di Bubakan, MT Haryono. Di sana sedang direvitalisasi rumah pompa Progo. Nanti bulan-bulan ini bisa selesai. Termasuk, Jembatan Tritunggal, Semarang Indah juga akan selesai. Harapannya, meminimalkan banjir di Kota Semarang," tururnya.
Sementara itu, Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto mengatakan, DPU membangun dua jembatan pada 2024 ini.
Pertama, Jembatan Nogososro dengan anggaran Rp 2,2 miliar. Kedua, Jembatan Tritunggal di Semarang Indah. Saat ini, progres Jembatan Tritunggal Semarang Indah sudah mencapai 98 persen.
"Tinggal finishing railing-nya saja. Anggaran sekitar Rp 5 miliar karena jembatan lebih panjang dan lebar. Pakainya girder juga," terangnya. (eyf)
| Menghitung Untung Rugi Tawaran Damai, Rekonsiliasi Kasus Kriminalisasi Warga Pati Jauh dari Sepakat |
|
|---|
| DPRD Kota Semarang Dukung Usulan UMK 2026 Rp4,1 Juta: Ideal Buat Metropolitan |
|
|---|
| DPRD Kota Semarang Godok Perda Pendidikan Nonformal, Ini Tujuannya |
|
|---|
| Buruh Usul UMK 2026 Kota Semarang Naik Jadi Rp 4,1 Juta, Begini Kata Kadarlusman |
|
|---|
| Sosok Andreas Junian, Pemburu Tanda Tangan Pemain Bola: Dari Liga 1-Liga 2 Hingga Timnas Indonesia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Wali-Kota-Semarang-Hevearita-Gunaryanti-Rahayu-memantau-Jembatan-Nogososro.jpg)