Buruh Usul UMK 2026 Kota Semarang Naik Jadi Rp 4,1 Juta, Begini Kata Kadarlusman

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mengungkapkan dukungannya terhadap usulan para buruh yang meminta Upah Minimum Kota (UMK) Kota Semarang tahun 2026 sebesar Rp 4,1 juta.

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman menilai angka tersebut masih tergolong ideal untuk ukuran kota metropolitan seperti Semarang yang juga berstatus ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

"Saya kira kalau Kota Semarang sebagai kota metropolitan, ya harusnya bisa merealisasikan itu walaupun kurang-kurang sedikit, lebih-lebih sedikit," kata Pilus, sapaannya, Jumat (7/11/2025).

Baca juga: Aksi Topo Pepe Buruh di Balaikota Semarang: Desak Wali Kota Tetapkan UMK 2026 Penuhi KHL

Menurutnya, DPRD mendukung aspirasi yang disampaikan para buruh dan berharap pemerintah kota dapat merealisasikan permintaan tersebut.

"Artinya keinginan dari para buruh, kami DPRD mendukung dan juga ikut berdoa supaya apa yang diinginkan kawan-kawan aliansi buruh itu bisa direalisasikan oleh Wali Kota Semarang atau Kepala Daerah," ujarnya.

Aksi Topo Pepe yang dilakukan sejumlah buruh di depan Balaikota, lanjut Pilus, merupakan upaya untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka agar bisa bertemu dengan Wali Kota Semarang.

"Makanya dilakukanlah aksi Topo Pepe yang dilakukan dari kemarin ya. Baru hari ini pas kami mau masuk kantor Wali Kota, tahu ada kegiatan aksi, kami sambangi."

"Kami ajak dialog di lapangan, kemudian kita ajak masuk ke ruangan."

"Dan disampaikan di situ keinginannya untuk bertemu Wali Kota. Ya, mudah-mudahan hasilnya baik," jelasnya.

Baca juga: Serikat Buruh Usulkan UMK Semarang 2026 Naik Jadi Rp 4,1 Juta

Ia menambahkan, DPRD akan mendorong agar aspirasi buruh mendapat perhatian serius dari pemerintah kota.

"Kami ingin para pekerja di Semarang bisa berbicara tentang kehidupan yang layak. Kalau gajinya masih segitu-segitu saja, ya kasihan mereka," imbuhnya. (*)