Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pelajar Semarang Tewas Ditembak

Keluarga Almarhum Siswa SMK Semarang yang Ditembak Polisi Yakini Saksi Kunci Juga Diintervensi

Keluarga GRO (17) atau Gamma pelajar tewas ditembak polisi menyakini dua saksi kunci kejadian penembakan ikut mengalami intervensi.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
Tribun Jateng/Iwan Arifianto
Aksi solidaritas untuk GRO (17) atau Gamma pelajar SMK N 4 Semarang yang meninggal dunia akibat ditembak polisi, Jalan Pandaran 2, Mugassari, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jumat (29/11/2024) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Keluarga GRO (17) atau Gamma pelajar tewas ditembak polisi menyakini dua saksi kunci kejadian penembakan ikut mengalami intervensi.

Keyakinan keluarga GRO ini bermula ketika hendak melakukan konfirmasi atas kejadian yang sebenarnya ke dua korban penembakan lainnya masing-masing AD  (17) dan SA (16) yang alami luka tembak di tangan dan dada. 

Mereka berdua selamat dari timah panas yang diletuskan Aipda Robig Zaenudin (38) anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polrestabes Semarang di depan Alfamart Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) pukul 00.19.

Dua orang inilah yang menjadi saksi utama dalam kejadian tersebut.

Baca juga: GEGER Temuan Motor Jupiter Z Tergeletak di Tumpukan Sampah Gunungpati Semarang, Milik Siapakah?

Baca juga: PSIS Semarang Kalahkan Semen Padang, Gilbert Agius: Modal Pelecut Jelang Lawan Borneo FC

"Iya, kami sampai sekarang tidak bisa bertemu dengan dua korban lainnya," kata keluarga GRO yang meminta identitasnya disembunyikan dengan alasan keamanan di Kota Semarang, Minggu (1/12/2024).

Keluarga korban ini menyebut telah mendatangi rumah koban SA berulang kali, tetapi tidak ditemui. 

Padahal mereka adalah sama-sama korban.

Ketika mendatangi rumah SA, dia menjumpai dua orang yang mengaku aparat dari Komando Distrik Militer (Kodim) setempat, Senin (25/11/2024) sore. 

Namun, dia melakukan konfirmasi hal itu ke Kodim tersebut ternyata tidak ada personel yang diterjunkan untuk mengawasi kasus ini.

"Menurut saya korban ini (diduga) sudah di intervensi dari aparat (kepolisian)," bebernya.

Saksi kunci lainnya yakni AD, lanjut dia, sudah berusaha mati-matian menghubungi AD di antaranya melalui teman-teman AD tetapi semua memilih bungkam. 

Pra rekontruksi di tiga lokasi kejadian penembakan yang menewaskan pelajar SMK Negeri 4 berinisial GRO (16) di  Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Selasa (26/11/2024).
Pra rekontruksi di tiga lokasi kejadian penembakan yang menewaskan pelajar SMK Negeri 4 berinisial GRO (16) di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Selasa (26/11/2024). (TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO)

"Teman-teman AD juga tidak boleh memberikan informasi kemana-mana atau ke orang lain berarti kan sudah ada intervensi lagi," terangnya.

Sebelumnya, Tribunjateng.com mendatangi rumah dua korban selamat masing-masing AD  (17) dan SA (16).

SA tinggal di Jrakah, Kecamatan Tugu bersama kedua orangtuanya.

Keluarga SA enggan menemui.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved