Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pelajar Semarang Tewas Ditembak Polisi

Keanehan Sikap 2 Saksi Kunci Penembakan Membuat Keluarga Gamma Yakin Mereka Diintervensi

Keluarga GRO (17) atau Gamma pelajar tewas ditembak polisi terus berjuang menyelidiki misteri di balik kematian Gamma

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Keluarga GRO (17) atau Gamma pelajar tewas ditembak polisi terus berjuang menyelidiki misteri di balik kematian Gamma.

Keluarga menyakini dua saksi kunci kejadian penembakan ikut mengalami intervensi.

Hal itu bukan tanpa dasar, melainkan adanya sejumlah fakta.

Baca juga: Kejanggalan yang Dirasakan Keluarga Usai Gamma Ditembak Mati Polisi: Subuh Ada Anggota Cari Info

Keyakinan keluarga GRO ini bermula ketika hendak melakukan konfirmasi atas kejadian yang sebenarnya ke dua korban penembakan lainnya masing-masing AD  (17) dan SA (16) yang alami luka tembak di tangan dan dada. 

Mereka berdua selamat dari timah panas yang diletuskan Aipda Robig Zaenudin (38) anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polrestabes Semarang di depan Alfamart Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) pukul 00.19 WIB.

Lokasi penembakan korban versi polisi di Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (26/11/2024). 
 
Lokasi penembakan korban versi polisi di Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (26/11/2024).    (Tribunjateng/Iwan Arifianto. )

Dua orang inilah yang menjadi saksi utama dalam kejadian tersebut.

"Iya, kami sampai sekarang tidak bisa bertemu dengan dua korban lainnya," kata keluarga GRO yang meminta identitasnya disembunyikan dengan alasan keamanan di Kota Semarang, Minggu (1/12/2024).

Keluarga korban ini menyebut, telah mendatangi rumah koban SA berulang kali tetapi tidak ditemui. 

Padahal mereka adalah sama-sama korban.

Ketika mendatangi rumah SA, dia menjumpai dua orang yang mengaku aparat dari Komando Distrik Militer (Kodim) setempat, Senin (25/11/2024) sore. 

Namun, dia melakukan konfirmasi hal itu ke Kodim tersebut ternyata tidak ada personel yang diterjunkan untuk mengawasi kasus ini.

"Menurut saya korban ini (diduga) sudah di intervensi dari aparat (kepolisian)," bebernya.

Saksi kunci lainnya yakni AD. Lanjut dia, pihaknya sudah berusaha mati-matian menghubungi AD di antaranya melalui teman-teman AD tetapi semua memilih bungkam. 

"Teman-teman AD juga tidak boleh memberikan informasi kemana-mana atau ke orang lain berarti kan sudah ada intervensi lagi," terangnya.

Sebelumnya, Tribun Jateng mendatangi rumah dua korban selamat masing-masing AD  (17) dan SA (16).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved