Pelajar Semarang Tewas Ditembak Polisi
Inilah Permintaan Keluarga Gamma ke Polisi : Cukup Jangan Rekayasa Kasus Lagi
Juru bicara keluarga Gamma atau GRO (17) Subambang meminta keadilan dalam kasus korban yang ditembak oleh Aipda Robig Zaenudin
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -- Juru bicara keluarga Gamma atau GRO (17) Subambang meminta keadilan dalam kasus korban yang ditembak oleh Aipda Robig Zaenudin (38) anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang.
Permohonan itu diungkap Subambang lantaran sejauh ini banyak kejanggalan yang diungkap polisi ke masyarakat.
"Kami meminta keadilan dan kebenaran diungkap bukan direkayasa," katanya di Kota Semarang, Selasa (3/12/2024).
Pihaknya mengaku, tuntutan ini bukan bagian menyerang polisi. Sebaliknya, permintaan ini supaya kasus ini dibuka secara terang benderang.
"Tentu dengan fakta yang ada dan tidak direkayasa," ujarnya.
Rekayasa yang dimaksud keluarga, Gamma melakukan penyerangan, kelompok gangster, memiliki senjata tajam dan lainnya. "Tudingan itu sama sekali tak menjunjung asas praduga tak bersalah," ungkap Subambang.
Soal tuntutan hukum terhadap Aipda Robig pelaku penembakan Gamma, keluarga meminta dihukum seberat-beratnya.
"Tuntutan dalam sidanh etik keluarga minta maksimal. Harus bisa di PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat)," jelasnya.
Adapun soal kasus pidana yang dilaporkan keluarga ke Polda Jateng, Subambang telah bertemu dengan penyidik Direktorat Resesre Kriminal Umum juga harus berjalan maksimal.
"Kami yakin polri bisa kerja profesional karena banyak juga yang mengawasi dari kompolnas danm Komnas HAM. Harapan kita tidak ada rekayasa lagi," bebernya.
Sementara Ayah Kandung Gamma atau GRO (17) Andi Prabowo (44) mengaku , sempat kebingungan mencari anaknya pada malam penembakan.
Dia mencari anaknya karena tak kunjung pulang pada Minggu (24/11/2024) tengah malam.
Dia mencari dari tengah malam sampai pagi hari tetapi anaknya tidak kunjung ditemukan.
"Saya cari Gamma sendirian sambil waswas takut terjadi sesuatu terhadap Gamma," katanya saat diwawancarai Tribun di Gajahmungkur, Kota Semarang, Selasa (3/11/2024).
Menurutnya, Gamma berpamitan ke keluarga hendak latihan silat di lingkungan kampus Widya Husada, Krapyak, Semarang Barat, Sabtu (23/11/2024).
Namun, pada pukul 22.00, Gamma tak kunjung pulang sehingga nenek dan kakaknya terus menelpon tetapi tak kunjung direspon.
Andi lantas mencari Gamma ke tempat latihan tetapi sudah sepi. Dia juga sempat ke rumah SA sahabat dari Gamma tetapi tidak ketemu.
Ayah korban lalu menelusuri sejumlah ruas jalan di Jrakah, Krapyak, Hanoman, dan jalur arah pulang tetapi tak menemukan jejak Gamma.
"Saya cari sambil telpon sampai puluhan kali. Handphone aktif tapi tidak diangkat," bebernya.
Dia pun syok ketika mendengar kabar bahwa Gamma sudah meninggal dunia di rumah sakit.
Kabar pertama kali yang keluarga peroleh adalah Gamma meninggal dunia karena tawuran bukan ditembak polisi. "Saya sangat sakit hati dan terpukul. Anak sudah meninggal dunia malah difitnah," ungkapnya.
Gamma yang disebut sebagai pelaku tawuran dan anggota gangster dibantah oleh Andi. Dia menyebut, sangat memahami kepribadian Gamma.
"Saya tidak percaya disebut pelaku gangster. Saya tahu kepribadian anak saya," ujarnya.
Buruh sopir forklift di Pelabuhan Tanjung Emas ini berharap, kasus pembunuhan anaknya dibuka secara terang benderang. "Kasus ini jangan ditutupi jangan direkayasa," katanya.
Diberitakan sebelumnya, anggota Satresnakorba Polda Jateng Aipda Robig menembak sampai tewas pelajar SMK N 4 Semarang GRO (17).
Dua korban lainnya yakni AD (17) dan SA (16) alami luka tembak di tangan dan dada. Mereka berdua selamat. Peristiwa ini terjadi di depan Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) pukul 00.19 WIB. (Iwn)
Baca juga: Tips dr. Zaidul Akbar Agar Terhindar dari Obesitas
Baca juga: Syarat KUR BRI DESEMBER 2024
Baca juga: Cara Tebus Pupuk Subsidi dan Pestisida Subsidi, Cuma Bawa KTP
Baca juga: Hasil Rekap KPU Kendal, Paslon Tika - Benny Menang Pilkada Usai Raih 220.924 Suara
Pelajar Semarang Tewas Ditembak Polisi
SMKN 4 Semarang
penembakan siswa SMK di Semarang
Aipda Robig Penembak Siswa SMK Semarang
Siswa SMK Semarang Tewas Ditembak
"Saya Minta Seumur Hidup" Ayah Gamma Tanggapi Tuntutan Jaksa ke Aipda Robig |
![]() |
---|
"Saya Kira Begal" Robig Ungkap Alasan Menembak Pelajar di Semarang Hingga Tewas |
![]() |
---|
"Terancamnya di Mana?" Pertanyaan Hakim Yang Bikin Aipda Robig Tak Berkutik di Pengadilan |
![]() |
---|
Ekspresi Aipda Robig Zaenudin Hanya Bisa Diam saat Dicecar Alasan Tembak Pelajar SMK HIngga Tewas |
![]() |
---|
Saksi Ahli Sebut Robig Tak Patuh Prosedur, Pengacara Keluarga Gamma : Perkuat Keterangan Saksi Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.