Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Aipda Nikson Pangaribuan, Polisi Yang Bunuh Ibu Kandung Terlambat 10 Hari Kontrol Gangguan Jiwa

Tabiat Aipda Nikson Pangaribuan alias Ucok (41), anggota Polres Metro Bekasi yang bunuh ibu kandung pakai tabung gas 3kg dikenal sosok pendiam.

Editor: raka f pujangga
Kolase
Ini profil Aipda Nikson Pangaribuan, polisi yang bunuh ibu kandung di Cileungsi, Kabupaten Bogor. 

TRIBUNJATENG.COM - Tabiat Aipda Nikson Pangaribuan alias Ucok (41), anggota Polres Metro Bekasi yang bunuh ibu kandung pakai tabung gas 3kg dikenal sosok pendiam sebelum mengalami gangguan jiwa.

Bukan hanya itu, Nikson juga disebut sangat menyayangi korban ibu kandungnya yang bernama Herlina Sianipar (61).

Katanya, anak sulung dari empat bersaudara itu amat manja dengan ibunya.

Baca juga: Diduga Stres, 5 Hari Lalu Aipda Nikson yang Bunuh Ibu Kandung Curhat ke Pak RT Soal Mantan Istri

“Iya, lembut. Kalau diajak ngomong, enggak mau ngomong dia. Dari dulu itu sifat dia kayak begitu. Pendiam, senyum, ketawa, ramah orangnya,” ujar paman Nikson, Ronny Pangaribuan, dikutip dari Kompas.com, Kamis (5/12/2024).

Nikson juga disebut sangat menyayangi ketiga adiknya.

“Sayang banget sama mamaknya. Paling kolokan lagi. Jadi, adik-adiknya cemburu sosial gara-gara mamaknya itu terlalu sayang dia (Nikson),” kata dia.

Keadaan berubah sejak Nikson menderita gangguan jiwa tiga tahun lalu.

Dia pernah dirawat di salah satu rumah sakit jiwa di Grogol, Jakarta Barat.

Setelah itu, kondisi Nikson sempat dianggap membaik.

Namun, ia harus menjalani kontrol kejiwaan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Nikson juga diwajibkan mengonsumsi obat.

“Sejak dia kambuh, berobat lagi ke (RS Polri) Kramatjati. Asal dia datang, itu orang sudah minggir, semua orang sudah jauhi dia. Soalnya takut terjadi apa-apa,” ucap Ronny.

Sepuluh hari sebelum peristiwa pembunuhan atau Rabu (20/11/2024), Nikson disebut absen dari kontrol kondisi kejiwaan di RS Polri Kramatjati.

“Jadi, dia (Nikson) itu sudah terlambat 10 hari cek (kontrol kejiwaan). Nah, obatnya itu sudah dimakan atau enggak, saya enggak tahu pasti,” ungkap Ronny.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved