Berita Kudus
Puluhan Bentor Angkut Sampah Kepung Kantor Bupati Kudus, Sampaikan 1 Tuntutan
Ratusan petugas kebersihan desa di Kabupaten Kudus membawa bentor berisikan sampah melakukan unjukrasa mengepung kantor Bupati Kudus
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Ratusan petugas kebersihan desa di Kabupaten Kudus membawa bentor berisikan sampah melakukan unjukrasa mengepung kantor Bupati Kudus, Sabtu (25/1/2025).
Unjuk rasa kali ini sebagai aksi protes para pekerja yang bertugas mengangkut sampah ke TPA, buntut penutupan TPA Tanjungrejo oleh warga Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo pada 16 Januari 2025.
Artinya sudah berlangsung 10 hari TPA Tanjungrejo yang menjadi tempat pembuangan akhir satu-satunya di Kudus ditutup.
Baca juga: TPA Tanjungrejo Kudus Masih Disegel, Pemkab Fokus Penataan Sementara
Baca juga: Penutupan TPA Tanjungrejo Kudus: Sampah Menumpuk di TPS, Warga Desak Solusi
Peserta aksi unjuk rasa, Arifin mengatakan, selain masyarakat Kudus resah karena sampahnya tidak ada yang mengambil, petugas pengangkut sampah juga kelimpungan tidak bisa bekerja sejak TPA ditutup.
Dampaknya tidak ada pemasukan yang seharusnya didapatkan petugas sampah selama 10 hari terakhir.
Karena itu, dia dan ratusan pekerja sampah lainnya perwakilan dari seluruh desa di Kabupaten Kudus mengerahkan puluhan bentor sampah ke kantor bupati Kudus.
Membawa satu tuntutan agar TPA Tanjungrejo dibuka kembali secepat mungkin.
"Hari ini kami menyampaikan aspirasi, yang kami butuhkan TPA dibuka kembali, agar kami bisa bekerja kembali. Berikan kami solusi atas permasalahan yang terjadi terkait sampah," terangnya.

Berbagai poster dan baner bertuliskan bentuk protes atas kondisi "darurat sampah" di Kabupaten Kudus dan sindiran kepada pejabat Pemerintah Kudus turut dibawa dalam pelaksanaan unjukrasa.
Di antaranya bertuliskan:
"Ngurus Sampah Aja Gak Bisa, Apalagi Ngurus Pejabat Sampah.
Kudus Darurat Sampah, Buang Pejabat Sampah pada Tempatnya",
"Lebih Baik Hidup Dari Sampah Dari Pada Hidup Menjadi Sampah",
"Kudune Kudus Bersih",
"Sampah Tak Buang Ngendi", juga
"Kotaku Darurat Sampah, Masyarakat Kena Imbas, Kami Tak Bisa Buang Sampah Keluarga, Kami Akan Kelaparan Karena Penghasilan Kami Dari Sampah,".
Arifin menyebut, petugas sampah tidak berani menarik iuran dari warga karena tidak bisa mengambil sampah-sampah yang diproduksi warga.
Pemerintah Kabupaten Kudus didesak untuk membuka TPA Tanjungrejo, atau mencarikan lokasi lain yang sekiranya bisa dijadikan tempat pembuangan sampah.
"Tolong bantu kami, carikan tempat pembuangan (sampah). Jangan sampai sampah terus menumpuk di tempat kami. Kami ingin kota kami bersih, anak istri kami bisa makan," tegasnya.
Koordinator aksi, Solikhin menambahkan, selama ini petugas sampah hanya mengandalkan pekerjaan tersebut sebagai satu-satunya penghasilan. Syukur-syukur bisa mendapatkan tambahan hasil dari memilah sampah sebelum dibuang ke TPA.
Namun, pendapatan petugas sampah terhenti sejak TPA ditutup. Berdampak pada perekonomian keluarga petugas sampah jika kondisi darurat sampah terus berlanjut.
"Kita makan dari sampah ini, mata pencaharian kita dari sampah ini. Kita dikomplain dari seluruh masyarakat, kita ujung tombak dari kebersihan kudus. Kalau tuntutan gak dipenuhi, kami akan terus menunggu di depan kantor bupati sampai ada solusi yang diberikan hari ini ke mana kami akan membuang sampah. Kalau tidak bisa ke TPA Tanjungrejo, carikan tempat lain," tegasnya.
Solikhin percaya bahwa Pemkab Kudus bakal memberikan solusi yang terbaik atas tuntutan kami.
Pihaknya tidak ingin berbenturan kepentingan dengan masyarakat Desa Tanjungrejo jika memaksa TPA Tanjungrejo dibuka paksa. Lantaran masyarakat Tanjungrejo juga dirugikan dampak dari tumpukan sampah di TPA.
"Mohon Pemkab Kudus carikan kami jalan keluar. Belum yang mengais sampah seperti pemulung yang juga terdampak. Kami tetap akan tunggu sampai ada solusi. Kami akan unjukrasa lagi kalau gak ada tanggapan dari pemkab. Bentor dan sampah kami tinggal di depan kantor bupati. Tolong pikirkan rakyat kecil, pikirkan Kota Kudus," pintanya. (Sam)
Ranperda Produk Halal di Kudus, Sutejo: Kami Sedang Bahas dengan OPD |
![]() |
---|
Pemkab Kudus Siap-siap Sulap eks Stasiun Wergu Jadi Pusat Kuliner, Pengelolaan Tunggu Investor |
![]() |
---|
Nida Saidatul Iza Anggota PAW DPRD Kudus, Dorong Generasi Milenial Makin Melek Politik |
![]() |
---|
Beda Nasib dengan Pati, Kenaikan PBB-P2 di Kudus Hanya 10-30 Persen, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Warga Kudus Tak Perlu Khawatir, Ini Solusi Bupati Samani Jika Kepesertaan BPJS Sudah Nonaktif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.