Deflasi di Jawa Tengah Capai -0,46 Persen, Diskon Tarif Listrik dan Bawang Merah Penyumbang Utama
Jawa Tengah catat deflasi -0,46% pada Januari 2025, pertama dalam 9 tahun. Diskon tarif listrik dan panen bawang merah jadi faktor utama.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Provinsi Jawa Tengah mencatat deflasi sebesar -0,46 persen secara month-to-month (m-to-m) dan year to date (y-to-d) pada Januari 2025.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah melaporkan, deflasi ini menjadi yang pertama kali terjadi dalam sembilan tahun terakhir.
"Deflasi terakhir terjadi pada Januari 2015," ujar Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih dalam pemaparan daring, Senin (3/1/2025).
Endang menjelaskan, secara m-to-m, deflasi terbesar disumbang oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
Penurunan ini disebabkan adanya diskon 50 persen untuk tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA hingga 2200 VA.
Sebaliknya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau justru menyumbang inflasi terbesar, terutama akibat kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit.
Lima komoditas penyumbang deflasi terbesar di Jawa Tengah adalah tarif listrik dengan andil -1,15 persen, bawang merah dan telur ayam ras masing-masing -0,03 persen, mobil -0,02 persen, dan tarif kereta api -0,01 persen.
Endang menyebut, penurunan harga bawang merah cukup signifikan karena adanya panen raya di sejumlah sentra produksi di Jawa Tengah.
Harga telur ayam ras juga kembali normal setelah mengalami kenaikan pada Desember 2024.
"Harga mobil turun sekitar 0,75 persen setelah sebelumnya naik 1,96 persen pada Desember 2024 karena adanya diskon beberapa jenis mobil," jelasnya.
Sementara itu, tarif kereta api kembali stabil setelah sempat naik pada Desember 2024 akibat lonjakan penumpang saat Natal.
Di sisi lain, andil inflasi terbesar di Jawa Tengah pada Januari 2025 berasal dari cabai merah sebesar 0,18 persen, cabai rawit 0,17 persen, minyak goreng dan bensin masing-masing 0,03 persen, serta cabai hijau 0,02 persen.
Inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Jawa Tengah pada Januari 2025 tercatat sebesar 1,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,58.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 1,76 persen dengan IHK 107,04, sementara inflasi terendah tercatat di Purwokerto sebesar 1,02 persen dengan IHK 105,59.
Inflasi y-on-y disebabkan oleh kenaikan harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran.
Menahan Tangis, Nenek Endang Berharap Alero Caffe Klaten Miliknya Terlepas dari Kasus Hak Siar Liga |
![]() |
---|
Melalui Buku Jawa Tengah Berani Mendunia, Strategi Ekspor Baru Diluncurkan di Hari Jadi ke-80 Jateng |
![]() |
---|
Petani Apresiasi Pemprov Jateng Pulihkan Lahan Pertanian Seluas 512 Hektar di Demak |
![]() |
---|
Kebahagiaan Rifan, Petani Demak: Lahan yang Dulu Terendam Kini Berpotensi 3 Kali Panen Setahun |
![]() |
---|
Lewat Buku “Jawa Tengah Berani Mendunia”, Strategi Ekspor Baru Diluncurkan di Hari Jadi ke-80 Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.