Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Kolaborasi Petani Gondoharum dan BLDF Sukses Ubah Gurun Patiayam Kudus Jadi Kebun Buah

Upaya menghijaukan kembali Patiayam ini merupakan buah dari kolaborasi antara para petani dan Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) di Kudus.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/Rifqi Gozali
MENANAM POHON - Director Communications Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara (tiga dari kiri) dan Kepala Seksi Wilayah I Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Jawa Kementerian Kehutanan Ruhiat (jongkok) tengah menanam pohon di Perbukitan Patiayam Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Rabu (5/2/2025). Program penghijauan di Perbukitan Patiayam ini melibatkan Kelompok Tani Wonorejo dan Bakti Lingkungan Djarum Foundation. 

Tanaman keras yang ditanam di lahan garapan di Perbukitan Patiayam mulai mengeluarkan hasil. Terutama untuk hasil dari mangga jenis gadung dan kiojay.

“Setelah kami yang menanam tanaman keras terutama mangga mendapatkan hasilnya, akhirnya petani lain juga antusias untuk ikut menanam tanaman keras,” kata Mashuri.

Upaya melakukan penghijauan tanpa harus mengganggu penghasilan para petani penggarap lahan Patiayam rupanya menemukan titik terang. Hasilnya juga lebih tinggi.

Taruhlah jika sebelumnya para petani sekadar mendapatkan hasil dari menanam jagung, kini mereka juga mendapatkan hasil dari tanaman buah mangga gadung mereka.

Pada tahun lalu hasil mangga dari para petani di Gondoharum tembus mencapai 30 ton.

“Pada tahun 2023 kami sudah panen. Hasilnya untuk mangga gadung laku terjual sampai Rp 16 ribu per kilogram. Kemudian untuk mangga kiojay bisa mencapai Rp 25 ribu per kilogram. Mangga itu kami kirimkan ke Bandung,” kata Mashuri.

Kini penghijauan juga terus dilakukan di Perbukitan Patiayam. Terbaru pada Rabu 5 Februari 2025 BLDF kembali menyerahkan 26 ribu bibit tanaman keras kepada Kelompok Tani Wonorejo.

Kolaborasi antara kelompok tani dan BLDF ini pun akan berlangsung pada tahun-tahun berikutnya. 

Hal ini demi memenuhi keinginan para petani dan warga dalam memuluskan program penghijauan tanpa mengganggu pendapatan para petani.

“Akhirnya kami memiliki semboyan alase ijo wetenge warek (hutannya hijau perutnya kenyang),” kata Mashuri.

Bentuk dukungan penghijauan yang dilakukan BLDF dalam upaya penghijauan di Patiayam dituangkan dalam gerakan Siap Darling, akronim dari Siap Sadar Lingkungan.

Gerakan ini aktif memberikan wadah bagi generasi muda untuk melakukan aktivitas lari, bersepeda, dan bermedia sosial dikonversi menjadi bibit tanaman MPTS semisal mangga, alpukat, dan petai. 

Setelahnya bibit tersebut akan diserahkan kepada para petani di Gondoharum untuk ditanam di Patiayam.

Program konversi aktivitas menjadi bibit tanaman itu dibalut dalam One Action One Tree (OAOT). Program ini sudah berjalan selama setengah decade.

Dampak dari gerakan OAOT semakin signifikan bagi pelestarian alam dan peningkatan kesejahteraan petani, khususnya di Desa Gondoharum yang menjadi penerima bibit. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved