Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Kolaborasi Petani Gondoharum dan BLDF Sukses Ubah Gurun Patiayam Kudus Jadi Kebun Buah

Upaya menghijaukan kembali Patiayam ini merupakan buah dari kolaborasi antara para petani dan Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) di Kudus.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/Rifqi Gozali
MENANAM POHON - Director Communications Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara (tiga dari kiri) dan Kepala Seksi Wilayah I Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Jawa Kementerian Kehutanan Ruhiat (jongkok) tengah menanam pohon di Perbukitan Patiayam Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Rabu (5/2/2025). Program penghijauan di Perbukitan Patiayam ini melibatkan Kelompok Tani Wonorejo dan Bakti Lingkungan Djarum Foundation. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Area di Perbukitan Patiayam berangsur-angsur menghijau setelah upaya penanaman pohon yang dilakukan para petani dari Kelompok Tani Wonorejo, Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo berlangsung secara kontinu sejak 2020. 

Upaya menghijaukan kembali Patiayam ini merupakan buah dari kolaborasi antara para petani dan Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF).

Upaya kembali menghijaukan perbukitan Patiayam ini tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Baca juga: Hari Menanam Pohon Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 5 SD Halaman 23 24 25 26 27 28 Subtema 1

Apalagi para petani penggarap lahan di wilayah tersebut sudah terlanjur nyaman dengan tanaman pangan berupa jagung. 

Namun di balik itu semua ternyata menyimpan risiko yang besar atas gundulnya Pegunungan Patiayam.

“Karena Patiayam gundul otomatis sumber air kami juga berkurang. Kemudian untuk cuaca juga terasa semakin panas,” ujar Ketua Kelompok Tani Wonorejo Mashuri saat ditemui di Desa Gondoharum, Rabu (5/2/2025).

Kondisi sumber air yang kian menyusut dan cuaca yang kian panas membuat Mashuri berikut para petani tergerak bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation untuk bersama-sama menghijaukan Perbukitan Patiayam.

Target mereka simpel, Perbukitan Patiayam yang semula tampak gersang dan gundul saat dilihat dari Jalur Pantura Kudus-Pati bisa berubah menjadi hijau.

Semenjak 2020 itulah akhirnya penanaman multi purpose tree species (MPTS) atau tanaman keras mulai digalakkan.

Mula-mula Mashuri melakukan sosialisasi kepada para petani.

Awal mula tidak semua petani diajak. 

Dia hanya mengajak mereka yang berkenan saja. Dari 337 anggota Kelompok Tani Wonorejo, hanya sekitar 90 petani yang berkenan untuk melakukan penanaman.

Untuk bibit pihaknya disokong ole BLDF. 

Ada lima macam bibit yang ditanam, yakni petai, mangga, jeruk pamelo,alpukat, dan nangka.

Singkatnya setelah para petani itu menanam tanaman keras di lahan garapan mereka di Perbukitan Patiayam, akhirnya para petani baru merasakan hasilnya pada 2023.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved