Kisah Warga Perbatasan Malaysia, Terpaksa Pinjam Kopi dan Gula ke Tetangga
Penjagaan ketat oleh aparat Malaysia menyebabkan arus barang keluar-masuk Krayan – Malaysia semakin terbatas
Mobil tidak bisa berjalan sendiri dan harus ditarik kendaraan lain saat terjebak.
Jembatan penghubung antar-kecamatan hanyut diterjang banjir dan saat ini masih dalam proses perbaikan oleh Pemda Nunukan.
"Dengan kondisi demikian, pengusaha juga malas jalan. Harus menempuh jalanan sulit yang berlumpur, lalu melewati serangkaian pemeriksaan surat kendaraan, izin belanja, dan lainnya saat masuk Malaysia. Jadi, itulah harga-harga terus naik di sini," jelasnya.
"Kita semua berharap supaya perdagangan lintas batas berjalan seperti biasa. Sebenarnya kalau penjaga sempadan dari wilayah Sabah, mereka paham kondisi kami di Krayan karena sama-sama perbatasan negara. Kalau dari Semenanjung yang sulit mengerti. Doakan saja, semoga segera selesai kondisi ini," kata Oktafianus. (Kompas.com )
| Satu Keluarga Jadi Korban Kebakaran Toko Bangunan di Brebes, Kakak dan Adik Tewas, Ibu Selamat |
|
|---|
| UIN Walisongo Semarang Gelar Salat Ghoib dan Doa Bersama untuk 6 Mahasiswa KKN yang Hanyut di Kendal |
|
|---|
| Nasib Tenaga Honorer Tahun Depan, Kepala BKPSDM Kebumen: Tunggu Kebijakan Pusat |
|
|---|
| INVOFEST IT 2025 UNIVERSITAS HARKAT NEGERI: Ajang Nasional, Hadiah Puluhan Juta! |
|
|---|
| Belajar Langsung dari Praktisi, Mahasiswa UNIMMA Magang di Akademi Militer |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.