Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Dugderan Tahun Ini Sekaligus Ajang Perkenalkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang

Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan, dugderan sedianya digelar pada 27 Februari 2025, akhirnya diundur satu hari.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
DUGDERAN - Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso. Pada tahun ini, dugderan yang dilaksanakan pada 28 Februari 2025 akan dimanfaatkan sekaligus sebagai ajang memperkenalkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang terpilih. 

Disamping itu, anak-anak yang biasa melakukan prosesi dugder di Simpanglima akan diberikan kesempatan tampil flashmob di halaman Balai Kota Semarang

Ada 4.000 anak yang akan tampil flashmob.

Mereka juga akan mengikuti kirab budaya, namun tidak sampai Masjid Kauman. 

Baca juga: Pertunjukan Drama Legenda Ular Putih Ramaikan Perayaan Cap Go Meh Sekolah Karangturi Semarang

Baca juga: Kemenangan Harga Mati Jadi Misi PSIS Semarang Saat Hadapi PSM Makassar

"Ada sekira 40 prajurit."

"Ada beberapa bergodo, bergodo musik, dan lain-lain."

"Nanti mengawali kirab budaya, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang serta forkopinda naik kereta kencana."

"Diikuti, komunitas-komunitas yang selama ini ikut berpartisipasi," sebutnya. 

Kereta kencana tetap dipertahankan dalam tradisi dugderan karena merupakan ritual yang dilakukan Kanjeng Raden Mas Tumenggung Aryo Purbodiningrat.

Ini menjadi potensi budaya Kota Semarang.

Setiba di Masjid Kauman, akan diawali proses penyampaian undangan dari Kyai Masjid Agung Kauman dimana akan diberikan shuhuf halaqoh kepada Wali Kota sebagai pengunguman datangnya bulan suci Ramadan.

Selanjutnya, shuhuf halaqoh tersebut akan dibacakan oleh Wali Kota di hadapan masyarakat

"Penyerhaan shuhuf halaqoh kami laksanakan tidak di masjid seperti biasa, tapi sekalian di atas lapangan alun-alun."

"Kemudian, pembagian gunungan ganjel rel."

"Selanjutnya, rombongan melanjutkan ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)," jelasnya. 

Wing Wiyarso berharap, prosesi kirab budaya dugderan bisa menjadi promosi untuk mendatangkan wisatawan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved