Berita Purbalingga
Pemuda Asal Desa Meri Sukses Raup Keuntungan dari Kerajinan Gelang Tali
Anaful Aziz, seorang pemuda asal Desa Meri, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, berhasil meraih kesuksesan dengan menghasilkan pendapatan
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA – Anaful Aziz, seorang pemuda asal Desa Meri, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, berhasil meraih kesuksesan dengan menghasilkan pendapatan melalui kerajinan gelang tali. Usaha yang telah ia tekuni sejak 2019 ini diberi nama "Simpul Rangkap".
Anaful Aziz mengungkapkan bahwa ketertarikannya pada dunia kerajinan tangan bermula dari gelang viral pada tahun 2019 bernama gelang dekatogi.
Terinspirasi oleh bentuk unik dan menarik dari gelang tersebut, ia memutuskan untuk membuat gelang sendiri dengan bahan yang lebih terjangkau.
“Saya ingin memiliki gelang dekatogi, tetapi karena keterbatasan biaya, saya mencoba membuat sendiri dengan bahan yang lebih murah namun tetap menarik,” ujar Anaful Aziz kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (20/2/2025).
Dalam proses pembuatannya, Anaful Aziz belajar secara otodidak. Sejak duduk di bangku SD, ia sudah tertarik mengamati pedagang bandul dan gantungan tas yang dirangkai. Dari situlah ia mulai belajar hingga akhirnya mampu menciptakan gelang sendiri. Selain itu, ia juga mempelajari pola gelang dengan membeli beberapa model, membongkarnya, dan mengamati cara pembuatannya.
Seiring berjalannya waktu, ia mulai menjual hasil karyanya melalui promosi di status WhatsApp dan meminta bantuan teman-temannya untuk menyebarkan produknya. Dalam sebulan, ia mampu memproduksi 50 hingga 100 gelang.
Tantangan dan Perkembangan Usaha
Pandemi Covid-19 pada 2020 sempat menjadi hambatan dalam usahanya. Dengan ditutupnya sekolah, pelanggan utamanya—para siswa—tidak dapat membeli gelangnya. Namun, Anaful Aziz tidak menyerah. Ia mencari bantuan dana dan berhasil mendapatkan dukungan dari pemerintah desa melalui program bantuan UMKM.
“Awalnya saya ragu, tetapi akhirnya saya berhasil mendapatkan bantuan dana sebesar Rp2.500.000 pada gelombang pertama dan Rp1.500.000 pada gelombang kedua. Dana ini sangat membantu dalam mengembangkan usaha saya,” jelasnya.
Saat ini, harga gelang buatannya berkisar antara Rp5.000 hingga Rp75.000, tergantung tingkat kesulitan pembuatannya. Selain gelang, ia juga mulai memproduksi kalung dan ID card sebagai variasi produk. Untuk pemasaran, ia memanfaatkan platform digital seperti Instagram, TikTok, Shopee, dan Tokopedia dengan nama "Simpul Rangkap Official".
Meskipun usaha ini masih dijalankan sebagai pekerjaan sampingan di tengah kesibukannya berkuliah, Anaful Aziz mampu meraih omzet bulanan sebesar Rp780.000 hingga Rp800.000. Selain berjualan, ia juga aktif mengadakan workshop kerajinan, di mana ia berbagi ilmu dan pengalaman kepada orang lain.
“Saya sangat bersyukur dengan hasil yang saya dapatkan dan selalu senang bisa berbagi ilmu dengan orang lain,” pungkasnya.
Baca juga: Median Jalan Depan Pasar Projo Ambarawa Mulai Dibongkar Persiapan Jalur Satu Arah
Baca juga: Hasil Liga 2 Laga Persiku Kudus vs Persewar Berakhir Sama Kuat
Baca juga: UIN Saizu Buka Penghuni Asrama Putri di Kampus 2 Purbalingga: Fasilitas Berkualitas Biaya Terjangkau
Petani di Purbalingga Tolak Pengembangan Sumber Mata Air Limpak Dau oleh PDAM Purbalingga |
![]() |
---|
Viral Jalan Aspal Senilai Rp 160 Juta di Purbalingga Ditumbuhi Rumput, Ternyata Dana Aspirasi Dewan |
![]() |
---|
Dinkes Purbalingga Jamin Anak Bebas Cacingan: Rutin Beri Obat Gratis dari Kemenkes |
![]() |
---|
Dulu Pasar Bojong Purbalingga Ramai Sekarang Sepi, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Kondisi Psikis Anak Bakar Rumah Gegara Tak Diberi Uang Rp200 Ribu di Purbalingga, Diduga Depresi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.