Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pekalongan

Dindik Kota Pekalongan Terapkan Kurikulum Coding Sesuai Kebijakan Kemendikdasmen

Dinas Pendidikan Kota Pekalongan mulai berupaya, mendorong inovasi dalam pembelajaran anak usia dini dengan merancang kurikulum

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: rival al manaf
Dok Kominfo Kota Pekalongan
Dindik Kota Pekalongan saat menggelar asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) tahun 2024, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota menyelenggarakan sosialisasi ANBK, di aula Dinas Pendidikan setempat.  

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Dinas Pendidikan Kota Pekalongan mulai berupaya, mendorong inovasi dalam pembelajaran anak usia dini dengan merancang kurikulum pengenalan coding di jenjang PAUD.

Hal itu sesuai dengan rancangan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Kepala Bidang PAUD dan PNF Dindik Kota Pekalongan Sherly Imanda Hidayah, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2019 hingga 2020, sosialisasi mengenai coding telah dilakukan kepada hampir 100 lembaga PAUD di Kota Pekalongan.

"Meski belum berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pengenalan konsep coding telah diterapkan melalui metode bermain, memungkinkan anak-anak dan guru untuk memahami dasar-dasar penalaran logis," ungkap Kepala Bidang PAUD dan PNF Dindik Kota Pekalongan Sherly Imanda Hidayah, Sabtu (22/2/2025).

Baca juga: Detik-detik 3 Penumpang Pikap Selamat saat Kecelakaan Tertemper Kereta Batara di Sukoharjo

Baca juga: Sinergi Lima Entitas dalam Satu Grup Finansial untuk Dukung Industri Otomotif Indonesia

Sherly menjelaskan, bahwa tujuan utama pengenalan coding di PAUD adalah untuk membekali anak-anak dengan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

"Di era berbasis TIK saat ini, anak-anak diharapkan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu memahami dan merancangnya."

"Coding bukan hanya tentang komputer, tetapi juga tentang bagaimana anak-anak berpikir secara sistematis dan menyelesaikan masalah," jelasnya.

Konsep coding yang diterapkan di PAUD mencakup pengenalan dasar-dasar komputasi, abstraksi, simbol, dekomposisi, dan algoritma.

Anak-anak diajak mengenal berbagai simbol, tanda, serta pola berpikir yang terstruktur, seperti memahami urutan langkah dalam menyusun objek tertentu.

"Contohnya, dalam aspek dekomposisi, mereka dapat belajar menyusun bentuk seperti susunan burger, yang dikemas dalam permainan interaktif agar mudah dipahami oleh anak-anak," imbuhnya.

Pihaknya menegaskan, bahwa pembelajaran coding sejak dini akan membantu meningkatkan tingkat penalaran anak, memperkuat keterampilan pemecahan masalah, serta melatih cara berpikir yang lebih sistematis.

"Meskipun coding ini belum sepenuhnya berbasis teknologi, konsepnya akan melatih pola pikir anak agar lebih terarah dalam menalar dan menyelesaikan permasalahan," tambahnya.

Kedepan, pihaknya berencana untuk kembali melakukan sosialisasi lebih lanjut terkait coding di PAUD, sejalan dengan arah kebijakan Kemendikdasmen.

"Dengan langkah ini, diharapkan anak-anak dapat lebih siap menghadapi perkembangan dunia digital dan memiliki bekal keterampilan yang lebih baik untuk masa depan," imbuhnya. (Dro)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved