Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pekalongan

Wisuda Ibu Hamil Jadi Strategi Baru Pemkot Pekalongan Turunkan AKI/AKB

Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, terus berinovasi dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB).

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: rival al manaf
Dok Kominfo Kota Pekalongan
WISUDA IBU HAMIL - Ketua TP PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya saat mewisuda di aula Kantor TP PKK Kota Pekalongan. Inggit mengatakan, kegiatan ini digelar oleh Dinas Kesehatan Kota Pekalongan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 dan upaya menekan angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB). 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, terus berinovasi dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB).

Salah satu langkah strategis yang kini digencarkan adalah, melalui kegiatan Wisuda Ibu Hamil yang dikolaborasikan dengan program Penguatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Kegiatan ini digelar oleh Dinas Kesehatan Kota Pekalongan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, Selasa (28/10/2025), di aula Kantor TP PKK Kota Pekalongan.

Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya, menjelaskan bahwa pemeriksaan kehamilan yang rutin dan berkualitas sangat berpengaruh terhadap keselamatan ibu dan bayi.

Baca juga: Tiga Usulan Gubernur Penanganan Banjir Disetujui Pemerintah Pusat

Baca juga: Apa Itu Pubalgia? Cedera di Tulang Kemaluan Lamine Yamal, Disebut Bisa Menghambat Karir

Pemerintah kini mendorong, peningkatan frekuensi pemeriksaan dari empat kali menjadi enam kali selama masa kehamilan, termasuk pemeriksaan USG oleh dokter pada trimester pertama dan ketiga.

"Pemeriksaan kehamilan harus dilakukan secara teratur. Kami juga menambahkan, skrining kesehatan jiwa agar ibu siap secara fisik dan mental menghadapi persalinan," ujar Inggit saat rilis yang diterima Tribunjateng.com, Rabu (29/10/2025).

Ia menyampaikan, keprihatinan atas masih adanya 5 kasus kematian ibu dan 65 kasus kematian balita sepanjang tahun 2024 di Kota Pekalongan.

Menurutnya, sebagian besar kasus disebabkan oleh keterlambatan dalam mengambil keputusan dan kurangnya pengetahuan terkait risiko kehamilan.

"Setiap nyawa ibu dan bayi sangat berharga. Karena itu, kami mengajak seluruh pihak memperkuat edukasi, deteksi dini, serta pendampingan selama kehamilan," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Puji Winarti, menyebutkan bahwa kegiatan Wisuda Ibu Hamil diikuti oleh 27 ibu hamil dari 27 kelurahan, yang merupakan peserta aktif dari 55 kelas ibu hamil binaan puskesmas.

"Wisuda ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk apresiasi bagi ibu hamil yang aktif mengikuti pembelajaran kesehatan."

"Mereka membacakan, ikrar komitmen untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dan menjadi contoh bagi ibu lainnya," terang Puji.

Puji menambahkan, dalam kegiatan tersebut juga hadir para suami sebagai bentuk dukungan keluarga terhadap kehamilan sehat.

Meski baru 14 suami yang bisa hadir, ke depan pihaknya berharap partisipasi keluarga semakin meningkat.

Selain prosesi wisuda, kegiatan ini juga diisi dengan seminar kesehatan yang membahas pentingnya pemanfaatan Buku KIA sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan dan keluarga.

"Buku tersebut mencatat seluruh informasi penting seperti pemeriksaan kehamilan, hasil USG, status gizi, imunisasi, hingga tumbuh kembang anak."

"Melalui penguatan Buku KIA, kami ingin memastikan setiap ibu dan keluarga memiliki pengetahuan serta catatan lengkap tentang kesehatan ibu dan anak. Langkah ini diharapkan efektif, dalam menurunkan AKI dan AKB di Kota Pekalongan," pungkasnya. (Dro)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved