Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Sosok Putri Merdekawati Pembatik Warna Alam Asli Semarang yang Tembus Pasar Eropa

Batik SiPutri memiliki ciri khasnya tersendiri yakni motif-motif flora dan warna batik yang teduh untuk dipandang

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muslimah
Tribunjateng/Rezanda Akbar
BATIK WARNA ALAM: Putri Merdekawati Pembatik Warna Alam Asli Indonesia yang Tembus Pasar Eropa. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Putri Merdekawati (45) sedari pagi sekira pukul 07.30 WIB sibuk membuat desain motif batik untuk jadi satu diantara produk di galeri batik SiPutri yang terkenal dengan menggunakan pewarna alam.

Batik SiPutri memiliki ciri khasnya tersendiri yakni motif-motif flora dan warna batik yang teduh untuk dipandang.

Selain itu hasil motif batik yang dihasilkan adalah eksklusif atau hanya beberapa lembar kain saja.

Galeri batik siPutri.id terletak di Watusari RT.03/RW.06 Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang yang berdiri di kebun seluas 400 meter persegi.

Bukan tanpa alasan, di kebun tersebut ditanami oleh Putri Merdekawati sekira tahun 2018 dengan beragam tumbuhan diantaranya Pohon Jati, Ketapang, Rambutan, Cepokak, Klengkeng, Kenikir, Redpanama, Biden dan lainnya.

Tumbuhan-tumbuhan itu dimanfaatkan untuk memberikan warna pada batik yang dia produksi ataupun menjadi motif kain ecoprint.

Awal mula dia terjun ke dunia batik pewarna alam dikarenakan rasa cintanya terhadap batik dan kelestarian lingkungan.

Ketika itu dirinya yang berasal dari Yogyakarta melihat neneknya membatik dengan menggunakan pewarna alam.

"Dulu nenek, atau simbah buat batik dari pewarna alam tapi tidak untuk dijual hanya dipakai sendiri saja," kata perempuan yang akrab dipanggil Putri, Kamis (6/3/2025).

Dari selembar kain itu, membuatnya mulai penasaran dengan batik yang berbeda dari umumnya.

Mulai dari warna yang dihasilkan berbeda, proses pembuatannya hingga pada proses pewarnaan yang lebih panjang dan 'tricky'.

Proses tahapan yang berbeda, menarik minat dan rasa penasaran Putri untuk mendalami batik tersebut. 

"Saya punya sahabat namanya kak Eni yang mau mengajari dan support. Kemudian saya coba jual, ternyata laku dan ada pasarnya orang-orang yang tidak terlalu suka batik dengan warna terang," katanya.

Sambil menunjukan satu kain batik bermotif biji kopi, Putri mengatakan bahwa semasa dirinya berkarya harus memiliki makna dan manfaatnya baik untuk manusia ataupun alam.

Meski dia bukan pegiat alam murni, namun niatannya menjaga kelestarian alamnya merupakan keinginan tulusnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved